Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Novanto, KH Hasyim Muzadi Sosok Ulama Kharismatik yang Kaya Gagasan

Kompas.com - 16/03/2017, 11:43 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, wafatnya KH Hasyim Muzadi merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.

Novanto memandang KH Hasyim Muzadi sebagai sosok yang kaya pemikiran.

"Kita tentu kehilangan sosok Almarhum yang penuh dengan ide dan gagasan. Mari kita doakan, Insya Allah Almarhum khusnul khatimah, dan ditempatkan di dalam surga Allah SWT," kata Novanto, melalui keterangan tertulis, Rabu (16/3/2017).

Novanto mengaku pernah beberapa kali berinteraksi dengan KH Hasyim Muzadi baik saat bertemu di pondok pesantren maupun sejumlah kegiatan.

Menurut dia, Almarhum merupakan sosok ulama kharismatik yang selalu mengajarkan nilai-nilai keislaman secara arif.

"Melalui gagasan Islam Rahmatan lil Alamin, Almarhum menampilkan wajah Islam penuh kasih sayang dengan pendekatan dakwah dan hukum," ujar Novanto.

(Baca: Jokowi: Selamat Jalan Kiai Hasyim...)

Selain itu, ia menambahkan, KH Hasyim Muzadi juga kerap mengajarkan pentingnya nilai-nilai keberagaman.

Di tengah kondisi bangsa yang majemuk, Almarhum selalu menekankan pentingnya pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai perekat kebangsaan.

"Saya belajar banyak dari Almarhum, terutama dalam hal semangat kebangsaan dan keteguhan hati memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebenaran," kata Ketua Umum Partai Golkar ini.

KH Hasyim Muzadi meninggal dunia di kediamannya di Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur, Kamis (16/3/2017) pagi.

Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan di Pondok Pesantren Al Hikam 2 di Depok, Jawa Barat.

Kompas TV Presiden Jokowi Kunjungi Hasyim Muzadi di Malan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com