Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bangga Marcus/Kevin Juara di All England 2017

Kompas.com - 13/03/2017, 10:41 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa bangga atas kemenangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang berhasil menjadi juara ganda putra dalam ajang kejuaraan All England 2017, di Brimingham, Inggris.

Rasa bangga itu diungkapkan Jokowi lewat akun Twitter-nya, @Jokowi, pada Senin (13/3/2017) pagi.

"Indonesia bangga! Ganda putra Indonesia Marcus Gideon/Kevin Sanjaya menjuarai #AllEngland usai mengalahkan pasangan China -Jkw," tulis Jokowi.

Di final, Marcus/Kevin mengalahkan pasangan China, Li Junhui/Liu Yuchen, 21-19, 21-14. Pertandingan berlangsung selama 35 menit.

Pasangan Indonesia yang diunggulkan di tempat kelima ini merebut game pertama 21-19 dalam 20 menit di Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris.

Kedua pasangan ini saling berkejaran dalam mengumpulkan poin. Unggul 11-8 pada jeda, Marcus/Kevin sempat terkejar 15-16.

Namun, permainan spekulatif Kevin Sanjaya mampu membuat pasangan Indonesia merebut game pertama 21-19.

Game kedua berlangsung lebih mudah buat pasangan Indonesia. Unggul sejak masa jeda, Mercus/Kevin langsung melesat mencapai match point 20-12. Pasangan China mampu merebut dua poin, sebelum akhirnya menyerah 14-21.

(Baca: Marcus/Kevin Lanjutkan Tradisi Indonesia Juara di All England)

Marcus/Kevin lolos ke babak final All England Open dengan mengalahkan unggulan 8 asal Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding 19-21, 21-13, 21-17.

Kemenangan ini membuat Indonesia meraih kembali supremasi di nomor ganda putera All England setelah terakhir kali Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan meraihnya pada 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com