Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengurus Sertifikat Masih Dikenakan Biaya, Ini Kata Menteri Sofyan Djalil

Kompas.com - 06/03/2017, 20:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Negara Sofyan Djalil menegaskan, Program Agraria Nasional (PRONA) bersifat tanpa biaya alias gratis. Meski demikian, ia mendapatkan informasi soal banyaknya pungutan di dalam proses sertifikasi tanah.

"Ada masyarakat yang dibebankan materai Rp 12.000. Kemudian bayar patok," ujar Sofyan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (6/3/2017).

Selain itu, ada pula informasi ada yang membebankan biaya Rp 1,5 juta hingga Rp 500.000 untuk proses pendampingan pengukuran dan lain sebagainya kepada masyarakat.

"Yang kayak begini yang bikin marah Pak Presiden. Ini waktu di Brebes ya," ujar Sofyan.

Sofyan berjanji akan mencarikan jalan keluar. Di satu sisi, ia mengakui proses sertifikasi lahan memang membutuhkan biaya untuk teknisnya. Pemerintah ingin masyarakat tidak dibebankan sepeser pun biaya namun juga proses teknisnya berjalan dengan benar.

"Kami akan koordinasi dengan Kementerian Desa dan Kementerian Dalam Negeri terkait hal ini," ujar Sofyan.

Ia mempertimbangkan agar biaya urusan teknis dibebankan ke dana desa. Dengan begitu, biaya teknis tidak dibebankan kepada masyarakat alias pemohon.

"Apakah dana desa bisa dibuat untuk itu atau tidak?" ujar Sofyan.

Solusi lainnya, yakni bisa juga dengan menetapkan patok harga untuk teknis. Hal ini dilakukan di Jawa Tengah.

Sofyan menegaskan, dia lebih memilih untuk menunggu hasil koordinasinya dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian Dalam Negeri terlebih dahulu soal permasalahan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com