JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Sukamta mengatakan, kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia dapat menjadi momen untuk membangun kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, terutama dalam atasi terorisme.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan Arab Saudi sebagai penjaga dua Kota Suci umat Islam yakni Mekah dan Madinah, tentunya sangat dihormati oleh negara Islam lainnya.
Karena itu, kata Sukamta, pembicaraan terkait penanganan terorisme dengan Arab Saudi sangat relevan.
"Kedua negara dapat memainkan peran strategis untuk mendorong upaya meredakan konflik dan ketegangan yang terjadi di Timur Tengah dan negara-negara Islam lainnya," ujar Sukamta melalui pesan singkat," Senin (27/2/2017).
Ia menambahkan, konflik yang terjadi di Timur Tengah dan beberapa negara Islam perlu diatasi oleh peran Indonesia dan Arab Saudi yang dihormati oleh negara Islam lainnya.
Jika tidak, konflik yang berkepanjangan tersebut akan memunculkan kelompok radikal seperti ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang persebarannya mencapai Indonesia.
"Maka, resolusi konflik perlu diwujudkan dan saya optimis kedua negara dapat memainkan peran ini dengan baik," kata Sukamta.
(Baca juga: Pimpinan DPR Sebut Empat Hal Penting dari Kunjungan Raja Salman)
Kunjungan kenegaraan Raja Salman berlangsung mulai dari tanggal 1 hingga 4 Maret 2017. Setelah itu, Raja Salman dan rombongan akan berlibur ke Bali dari tanggal 4 hingga 9 Maret 2017.
Topik yang akan dibahas dalam pertemuan kenegaraan itu sendiri, antara lain penambahan kuota jemaah haji, peningkatan wisatawan Timur Tengah ke Indonesia hingga perlindungan warga negara Indonesia yang bermukim di Arab.