Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, PPP Tentukan Dukungan Pilkada DKI Putaran Kedua

Kompas.com - 23/02/2017, 20:14 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) baru akan menentukan arah dukungan politik pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada pekan depan.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan, pihaknya menunggu penetapan hasil Pilkada oleh KPU DKI Jakarta. 

(Baca: PPP Tak Mau Pilkada DKI Putaran Dua Tambah Masalah Baru)

"Pleno (KPUD) baru akan dilaksanakan tanggal 27. Setelah Senin depan, kami baru akan mengambil keputusan," kata Romahurmuziy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Sesuai prosedur, PPP akan mengggelar rapat dengan menghadirkan seluruh wilayah dan cabang PPP DKI, pengurus harian pusat serta pemangku kepentingan, baik Majelis Pertimbangan maupun Majelis Syariah.

Komunikasi intensif juga terus dilakukan dengan tiga partai politik lain yang sama-sama mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, yaitu Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

(Baca: Sandiaga: Saya Tersanjung Bisa Jadi Bagian dari PPP)

"Komunikasi yang kami lakukan sebisa mungkin apabila ada kesamaan. Apabila tidak, masing-masing partai politik memiliki independensi," ucap pria yang akrab disapa Romi itu.

Pada putaran pertama, suara PPP tak bulat. Itu karena PPP kubu Romi memberikan dukungan untuk pasangan Agus-Sylvi, semenatra kubu Djan Faridz mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. 

Kursi PPP di DPRD DKI sebanyak 10. Jumlah itu di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mendapat 28 kursi, Partai Gerindra 15 kursi dan Partai Keadilan Sejahtara 11 kursi. 

Kompas TV Pilkada serentak yang terjadi di ibu kota DKI Jakarta masih meninggalkan berbagai catatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com