JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menilai, Provinsi Nusa Tenggara Timur kaya akan potensi pariwisata, akan tetapi belum dikelola maksimal.
Dalam rapat terbatas membahas evaluasi proyek strategis nasional dan program prioritas di NTT, Kamis (16/2/2017), Presiden menyebut sejumlah destinasi pariwisata yang masih belum digarap dengan baik.
"NTT juga perlu mengembangkan lagi potensi yang cukup kaya di sektor pariwisata, yaitu di Labuan Bajo, Pulau Komodo, Danau Kelimutu, dan lain-lain," ujar Jokowi di Kantor Presiden.
Presiden menyoroti sejumlah hal yang harus didorong lagi demi memaksimalkan potensi pariwisata.
Pertama, yang harus diperhatikan adalah persoalan infrastruktur.
"Diperlukan percepatan pembangunan infrastruktur penunjang, misalnya akses transportasi yang mudah, baik bandara, jalan, jembatan dan pelabuhan," ujar Jokowi.
Kedua, masyarakat NTT, khususnya di sekitar lokasi pariwisata harus benar-benar disiapkan.
Sejumlah kesiapan itu mecakup cara berkomunikasi dengan tamu, produk kesenian dan kebudayaan yang ditampilkan hingga kesiapan usaha kecil, mikro dan menengah.
Presiden secara khusus meminta pengembangan di sektor pariwisata NTT harus memiliki dampak nyata dalam hal menggeliatnya sektor UMKM di NTT.
"Terakhir, selain itu diperlukan penyiapan dari sisi promosi," ujar Jokowi.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya hadir di dalam rapat terbatas itu.
Hadir pula antara lain Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.