Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie Pantau TPS di RSCM

Kompas.com - 15/02/2017, 11:57 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie menyambangi Tempat Pemungutan Suara (TPS)15 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2017).

Jimly datang untuk memantau jalannya pemungutan suara di TPS tersebut dan menanyakan kesiapan para petugas.

"Tadi panitia bilang, segala mekanisme sudah dipersiapkan. Setelah semua pegawai dan pasien yang bisa turun memakai hak suara selesai ditangani, petugas kemudian akan naik dan mendatangi satu per satu pasien yang terkulai di ranjangnya untuk membantu memberikan hak suara," ujar Jimly setelah memantau TPS, Rabu (15/2/2017).

RSCM menyediakan fasilitas peminjaman kursi roda gratis kepada pasien yang ingin menggunakan hak pilihnya.

Namun, karena keterbatasan kursi roda, maka petugas akan mendatangi pasien yang memiliki hak pilih.

"Memakan waktu. Maka dari itu, biar petugas nanti yang mendatangi satu per satu pasien (yang dirawat inap)," kata Jimly.

Jimly mengaku puas melihat pelayanan kepada pemilih yang dilakukan petugas di TPS 15 RSCM.

Ada 413 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 15 Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Semua adalah karyawan RSCM.

Meski demikian, TPS melayani pasien dan keluarganya yang ingin memberikan hak suara. Syaratnya, mereka harus membawa formulir A5.

"Kami menyediakan kurang lebih 424 kertas suara. Sampai pukul 11.45 sudah ada 32 pemilih yang memberikan hak suara dengan membawa formulir A5. Sedangkan DPT sudah 131 hak suara terpakai," ujar salah satu petugas TPS.

Kompas TV Soal Pilkada Serentak 2017, ternyata masih banyak masyarakat yang belum mendapat surat undangan pencoblosan, bahkan belum memiliki e-KTP. Simak perbincangan Sapa Indonesia kali ini "Sambut Pesta Demokrasi".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com