Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Tol Laut, Pemerintah Tambah 7 Rute dan 100 Kapal

Kompas.com - 09/02/2017, 21:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.Com - Presiden Joko Widodo, Kamis (9/2/2017) meninjau dua unit Kapal Ferry Ro-Ro berkapasitas 500GT, yang merupakan bantuan Kementerian Perhubungan untuk Provinsi Maluku, di Pelabuhan Yos Sudarso.

Jokowi meyakini Kapal ini akan sangat berguna bagi Provinsi Maluku.

“Ini akan menambah rute maupun kapasitas. Kita harapkan arus barang, arus manusia akan semakin dinamis di kawasan provinsi Maluku,” kata Presiden seperti dikutip dari Setkab.go.id.

Jokowi mengatakan, dengan tambahan dua kapal ferry yaitu Kapal Ro-Ro Lelemuku yang melayani rute Saumlaki-Adaut-Letwurung dan Kapal Ro-Ro Tanjung Sole yang melayani rute Namlea-Manipa-Waesala, maka harga barang akan menurun.

(Baca: Buru Selatan Berharap Tol Laut)

“Ini tadi sudah di cek turun antara 20-30% dengan adanya rute-rute baru, dengan adanya kapal-kapal baru,” kata Presiden.

Lebih lanjut, Presiden mengungkapkan pada tahun ini pemerintah akan menambah 7 rute pelayaran dan 100 kapal untuk menghubungkan pulau-pulau di Indonesia.

Untuk Provinsi Maluku sendiri, kata Presiden, akan ditambah lagi kapal besar 1.500GT.

“Karena tadi saya mendengar banyak keluhan kalau pas musim ombak yang 500GT ini kadang berani, kadang tidak, butuh yang lebih gede,” kata Presiden.

Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi juga menyatakan akan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Maluku, utamanya di bidang kelautan.

“Kita pilih untuk disekolahkan, untuk mendapatkan sertifikat, untuk mendapat buku pelaut, karena tadi saya bertanya tidak ada yang punya,” tutup Presiden.

(Baca: Waktu Tempuh Tol Laut Dinilai Terlalu Lama untuk Angkut Sembako)

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kunjungan yakni, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Gubernur Maluku Said Assagaff.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com