Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Bantah Ada Provokasi dari Pemateri Jambore Nasional

Kompas.com - 09/02/2017, 21:31 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Mahasiswa Jambore Nasional Independen (AMJI) menyatakan, tidak ada provokasi dari pemateri Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia untuk melakukan aksi unjuk rasa ke kediaman Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono di kawasan Kuningan.

"Tidak ada yang mengarahkan," kata Juru Bicara AMJI Syahid Yusuf di depan Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Jambore yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, berlangsung pada 4-6 Februari 2017.

Dikutip dari Tribunnews.com, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki hadir memberikan pemaparan kepada mahasiswa. Selain Teten, hadir pula mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar.

Menurut Syahid, Antasari bercerita adanya kriminalisasi terhadap dirinya dalam kasus kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain.

Syahid kembali menegaskan bahwa tidak ada provokasi yang diucapkan Antasari kepada mahasiswa.

"Antasari, ya bilang dia merasa dikriminalisasi. Cuma dia tidak menyatakan, 'Kalian harus mendukung saya, kalian harus melakukan aksi'. Enggak seperti itu," ucap Syahid.

(Baca: Aksi di Depan Rumah SBY Rekomendasi Jambore Mahasiswa di Cibubur)

Syahid menduga ada pihak yang sengaja mengarahkan mahasiswa untuk melakukan aksi di depan rumah SBY.

Dugaan itu didasari oleh adanya alumni universitas yang datang di sela-sela mahasiswa.

Sementara itu, mahasiswa Universitas Bung Karno, Juna mengatakan, tidak ada musyawarah-mufakat dalam sebuah forum di jambore untuk melakukan aksi di depan rumah SBY. Ia menilai keputusan aksi itu terjadi secara sepihak.

"Karena banyak mahasiswa yang tidak sepakat, maka teman-teman dari Jakarta, Riau, Aceh, dan tempat lain menarik diri karena tidak sependapat jika mahasiswa ingin diarahkan kepada salah satu pihak," ujar Juna.

AMJI merupakan aliansi yang terdiri dari gabungan mahasiswa dari beberapa universitas di Aceh dan Jakarta.

Universitas itu antara lain Universitas Bung Karno (UBK), Universitas Nasional, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP), Universitas Yarsi.

Selain itu, ada juga mahasiswa dari Universitas Pancasila. Selain itu, Universitas Malikussaleh, Universitas Abulytama, Unsyiah Kuala, UIN Raniry, UNMUHA, Universitas Malahayati, Politeknik Aceh, dan Universitas Almuslim.

(Baca juga: AMJI Bantah Aksi di Depan Rumah SBY Hasil Rekomendasi Jambore)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com