Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mahfud MD soal Aktifnya SBY di Twitter

Kompas.com - 09/02/2017, 17:32 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD tidak mempermasalahkan sikap mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kerap berkicau di Twitter. 

Menurut Mahfud, Twitter bisa menjadi media untuk mengungkapkan apa yang dirasakan. 

"Bagus juga Pak SBY pakai Twitter sehingga kita mendengar apa yang dirasakan dan diperlukan," kata Mahfud di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Lebih jauh, Mahfud menilai, apa yang dialami SBY saat ini bisa dijadikan pelajaran bagi semua pihak.   

Mahfud menyebut, SBY dulu sering membiarkan Ruhut Sitompul memaki orang lain.

"Dulu sering membiarkan Ruhut memaki orang. Tampaknya, dia (SBY) menikmati itu sekarang, dia juga yang dimaki-maki Ruhut. Artinya, roda selalu berputar, jadi hati-hati," ucap Mahfud.

Bagi Mahfud, berputarnya roda kehidupan juga terjadi dalam kisah keris buatan pandai besi Mpu Gandring.

(Baca: Podium, Pelantang, dan Konsistensi SBY)

Ia menilai kisah yang mewarnai Kerajaan Singasari itu pun bisa dimaknai pada era saat ini.

Mpu Gandring wafat di tangan Ken Arok yang memesan keris. Lalu, Ken Arok terbunuh oleh Anusapati dengan keris yang sama.

Pernyataan SBY melalui Twitter pribadinya sempat menjadi perbincangan di masyarakat. SBY bereaksi atas fakta persidangan dalam kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Tim kuasa hukum Ahok mengaku memiliki bukti percakapan antara SBY dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf.

Telepon dari SBY itu terkait permintaan pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni serta permintaan dikeluarkannya fatwa tentang penistaan agama.

Selain itu, melalui Twitter, SBY mengungkapkan kekhawatirannya terhadap aksi unjuk rasa di depan rumahnya di Kuningan, Jakarta.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif The Wahid Institute Yenny Wahid menyayangkan pernyataan SBY itu. Menurut Yenny, SBY tidak seharusnya menyatakan pendapat di media sosial.

(Baca: Yenny Wahid Sayangkan Pernyataan SBY Terkait Aksi Unjuk Rasa)

"Kita semua kan sayang Pak SBY. Kita wajib mengingatkan beliau bahwa dunia media sosial itu kejam. Kasihan kalau beliau nanti di-bully oleh orang-orang di medsos," kata Yenny saat dihubungi, Senin (6/2/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com