Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: "Tweet" SBY untuk Mendinginkan atau Memanaskan Suasana?

Kompas.com - 23/01/2017, 13:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mempertanyakan maksud tweet Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono yang diunggah pada Jumat (20/1/2017).

"Tweet itu maksudnya untuk mendinginkan atau memanaskan suasana? Pertanyaannya kan begitu," ujar Qodari saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (23/1/2017).

Qodari menilai bahwa tweet SBY itu cenderung negatif. Sebab, kicauan SBY itu seakan-akan mengeluh pada fenomena hoax dan fitnah yang terjadi di masyarakat Indonesia, bukan malah mengajak elemen masyarakat untuk memerangi fenomena itu.

"Kalau saya jadi Pak SBY, bunyi tweet saya begini. 'Marilah kita sebagai warga negara Indonesia menahan diri untuk tidak menambah kekeruhan suasana, antara lain dengan tidak cepat percaya membaca informasi dari mana pun juga yang bisa jadi hoax," ucap Qodari.

"'Kedua, ikut menyebarkan berita positif, untuk sama-sama membangun bangsa dan negara'," lanjut Qodari.

Meski demikian, Qodari memuji jawaban Presiden Joko Widodo atas tweet SBY itu. Menurut dia, respons Presiden Jokowi lebih mendinginkan suasana.

(Baca: Anas Urbaningrum: Pemimpin yang Harusnya Jadi Tuntunan Malah Jadi Tontonan Rakyat)

Qodari berharap semua tokoh bangsa bersikap demikian.

"Yang jelas jawaban Jokowi terhadap masalah ini mendinginkan suasana. Alangkah baiknya para tokoh bangsa, para mantan presiden, semuanya memasuki frekuensi yang sama, yakni mendinginkan suasana," ujar dia.

Presiden Jokowi sebelumnya merespons tweet SBY. Sebelum mengikuti kompetisi memanah di Bogor, Minggu (22/1/2017), Presiden mengatakan bahwa pemerintah sudah sejak dahulu memerangi berita bohong atau hoax.

Oleh sebab itu, perang tidak boleh terhenti.

"Terus-menerus seluruh masyarakat harus membangun budaya, nilai-nilai kesopanan, nilai-nilai kesantunan dalam berucap," ujar Jokowi.

Jokowi juga mengatakan, "Kalau saya, kerja itu selalu membangun sebuah optimisme, selalu mendorong masyarakat itu bekerja lebih optimistis".

Kompas TV Memaknai Kicauan SBY di Media Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com