Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Aksi Kamisan, Menkumham Pastikan Penyelesaian Kasus HAM Terus Berjalan

Kompas.com - 19/01/2017, 20:18 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly memastikan proses penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu terus berjalan.

Pernyataan itu berkaitan dengan 10 tahun aksi Kamisan yang jatuh pada hari ini, Kamis (19/1/2017).

Aksi tersebut telah berlangsung di depan Istana Merdeka sejak 18 Januari 2007.

"Kami kan terus dari dulu jalan terus. Enggak berhenti berjuang untuk urusan itu," kata Yasonna, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Saat disinggung mengenai kendala pemerintah dalam menyelesaikan kasus-kasus tersebut, Yasonna mengatakan, pihaknya mencoba mengakomodasi semua permintaan.

Kasus-kasus pelanggaran HAM itu juga terjadi pada waktu yang lalu.

Pembicaraan terkait kasus pelanggaran HAM masa lalu juga telah dilakukan.

"Pembicaraan di Kemenko Polhukam baru saja beberapa waktu lalu dan Presiden sudah ingatkan ini kembali, bagaimana menyelesaikan kasus-kasus yang tersisa dari masa lalu. Kami akan terus memakukan upaya ke arah itu. Tidak mudah tapi dari pertemuan yang dilakukan Komnas HAM stakeholder yang lain kami lakukan," kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Pada peringatan 10 tahun aksi Kamisan, para aktivis, dan korban pelanggaran HAM kembali mendatangi Istana Merdeka.

Dalam aksinya, mereka tetap tampil khas dengan menggunakan pakaian hitam serta payung hitam.

Mereka, para aktivis HAM, korban dan keluarga korban menuntut Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com