Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat dengan MUI, Wiranto Jawab soal Anggapan Pemerintah Otoriter

Kompas.com - 18/01/2017, 17:43 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan, pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak memiliki niat untuk menjadi rezim otoriter.

Hal tersebut dia ungkapkan saat menjawab salah satu dari 20 pertanyaan yang dilontarkan pada rapat pleno ke-14 Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2017).

Salah seorang peserta rapat menanyakan kepada Wiranto terkait anggapan sikap pemerintah yang mulai otoriter.

Anggapan tersebut bermula ketika pemerintah mewacanakan adanya ormas radikal dan polisi yang dinilai represif saat mengamankan aksi unjuk rasa 4 November 2016.

"Saya sampaikan pemerintah sungguh-sungguh mendengarkan rakyat. Kalaupun ada langkah dari pemerintah yang cukup keras dan tegas, itu bukan mengisyaratkan pemerintah masuk pada rezim otoriter seperti yang dituduhkan selama ini," ujar Wiranto.

"Saya jamin pemerintahan Jokowi-JK tidak akan kembali masuk ke dalam rezim otoriter," kata dia.

Wiranto menuturkan, ketegasan yang selama ini ditunjukkan oleh pemerintah bertujuan untuk menjaga supremasi hukum dan menjamin berjalannya proses demokrasi.

Pemerintah, kata Wiranto, tidak ingin hukum menjadi lemah. Dia juga mengatakan jangan sampai kebebasan sebagai landasan demokrasi justru melanggar kebebasan orang lain.

"Jangan sampai hukum kita terlalu lemah untuk menjaga kebebasan yang bertanggung jawab. Hukum yang kita terapkan ini mengisyaratkan bahwa antara kebebasan dan kewajiban harus seimbang," tuturnya.

Selain itu, dia juga membantah bahwa kericuhan yang terjadi saat demonstrasi 4 November 2016 disebabkan tindakan represif aparat.

Menurut dia, aparat saat itu hanya bertindak tegas karena ada aturan yang dilanggar.

"Jangan sampai ada tuduhan aparat kepolisian bertindak keras untuk menekan, menyengsarakan rakyat, dan memberangus kebebasan. Demo boleh, tetapi jika ada aturan yang dilanggar tentu ada langkah tegas," ucap Wiranto.

Kompas TV Soal Fatwa MUI, Pemerintah Minta Semua Bijak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com