Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Media "Online" Dievaluasi, Ini Catatan PKS untuk Pemerintah

Kompas.com - 30/12/2016, 12:25 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Bidang Humas DPP PKS Dedi Supriadi mengatakan, masih adanya media online yang memuat konten kebohongan dan fitnah, karena pemerintah belum mampu memberikan informasi secara terbuka kepada publik.

“Ketidakpuasan akan informasi yang diberikan pemerintah, akhirnya membuat media yang dibuat oleh masyarakat sendiri, menjadi alternatif,” kata Dedi, melalui pesan singkat menanggapi rencana pemerintah mengevaluasi media online, Jumat (30/12/2016).

Ia mengatakan, media massa memang perlu dikelola secara professional agar konten berita yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan, sesuai kaidah kode etik jurnalistik.

Akan tetapi, munculnya fenomena berita bohong di media online, menurut dia, juga tidak terlepas dari peran pemerintah. 

Ia mencontohkan, polemik tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia.

(Baca: Jokowi Minta Media "Online" yang Sebarkan Kebohongan Dievaluasi)

Isu ini banyak diberitakan media. Presiden Joko Widodo membantah bahwa tenaga kerja asing membanjiri Indonesia.

Namun, dalam sejumlah pemberitaan terungkap banyak tenaga kerja asing illegal.

“Di tengah masih banyaknya angkatan kerja yang menganggur, ditemukan spot-spot pekerja asing tanpa legalitas dan lain-lain. Tapi pemerintah malah defensif mengatakan tidak ada hal seperti itu. Jadi lah publik mencari alternatif media,” kata dia.

Terkait akun media sosial yang menyebar ujaran kebencian, menurut Dedi, hal itu bukan fenomena baru.

Sejak pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 lalu, kasus itu telah muncul.

“Sejak 2012 Pilgub DKI dimana ada fenomena panasbung atau pasukan nasi bungkus dan Jasmev yang diduga banyak melakukan hate speech terhadap pasangan calon lainnya. Namun saat itu tidak tersentuh hukum,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com