Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri-Cendekiawan Muslim Bahas Pendirian Universitas Islam Internasional

Kompas.com - 27/12/2016, 12:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah cendekiawan muslim menyambangi rumah dinas Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin, Selasa (27/12/2016).

Kedatangan mereka untuk membahas tindak lanjut pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia.

"Pak Syafruddin ini sebagai Wakapolri terlibat aktif untuk ikut membangun," ujar Cendekiawan Muslim, Komaruddin Hidayat usai pertemuan di rumah dinas Syafruddin, Jakarta, dikutip dari Antara.

Komaruddin mengatakan, mereka ingin lebih mematangkan konsep pendiriannya, kemudian lahan dibangunnya universitas itu, dan juga sosialisasinya kepada dunia.

Mantan rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu ingin Indonesia lebih berkontribusi pada dunia untuk membangun peradaban Islam.

Pasalnya, Islam saat ini kerap dikaitkan dengan gerakan kelompok radikal yang mrngatasnamakan agama.

"Terutama di negara-negara yang sekarang ini radikalisme begitu moderat sehingga orangtua pun waswas mengirimkan anak-anak ke sana," kata Komaruddin.

Menurut Komaruddin, banyak pihak yang menganjurkan agar Indonesia segera membangun pusat studi islam.

Ia meyakini, dengan adanya dukungan dari pemerintah dan mendatangkan profesor berkualitas, maka mahasiswa asing pun bisa menimba ilmu Islam di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Syafruddin mendukung dibangunnya Universitas Islam Internasional Indonesia sebagai pusat peradaban Islam.

Dengan demikian, mahasiswa mendapat pembekalan bagaimana menangkal paham radikal semenjak di tingkat pendidikan.

Bahkan, sebelum universitas ini dibentuk pun kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pun telah menyosialisasikan program kontra radikal ke lembaga pendidikan.

"Sudah banyak program masuk ke kampus-kampus, pendidikan menengah, pendidikan dasar. Kita kerjasamakan dengan Mendikbud," kata Syafruddin.

Presiden Joko Widodo telah meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia.

Perpres itu ditandatangani Jokowi pada 29 Juni 2016. Dengan Perpres tersebut, maka pemerintah resmi mendirikan Universitas Islam Internasional Indonesia yang selanjutnya disingkat UIII.

Menurut Perpres tersebut, UIII dikelola sebagai perguruan tinggi negeri badan hukum, dan pembinaannya dilakukan secara teknis akademis oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama dan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pendidikan Tinggi.

Program di UIII hanya untuk pendidikan master dan program doktoral bidang studi ilmu agama Islam, ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta sains dan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Adapun pendanaan penyelenggaraan UIII bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum.

Kompas TV Cerita Shamsi Ali Kenalkan Islam ke Dunia (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com