Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penolakan Masyarakat Jadi Alasan Pelaku Terorisme Mengulangi Aksinya

Kompas.com - 23/12/2016, 22:24 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu terduga teroris yang tewas saat ditangkap di Tangerang Selatan, yaitu Omen alias Abdul Rauf, diketahui merupakan seorang residivis kasus terorisme.

Omen hanya satu dari beberapa pelaku tindak pidana terorisme yang juga seorang residivis.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suhardi Alius mengatakan, penerimaan masyarakat terhadap para mantan narapidana juga sangat menentukan.

Ia mencontohkan Juhanda, pelaku bom gereja di Samarinda. Juhanda hanya tokoh figuran dalam Bom Puspitek dan Bom Buku. Ketika sudah dideradikalisasi di dalam lapas dan keluar, Juhanda tak diterima di masyarakat.

"Keluarganya tidak menerima, anak-istrinya dilarikan. Akhirnya dia kembali lagi ke semula," ujar Suhardi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2016).

Terkait hal tersebut, rapat koordinasi khusus (Rakorsus) antarmenteri yang dilangsungkan Jumat siang turut membahas upaya-upaya 25 kementerian/lembaga agar masyarakat bisa menerima dan justru berpartisipasi mengawasi.

Dalam rakorsus tersebut, dibahas pula mengenai rencana pemisahan lembaga pemasyarakatan narapidana terorisme dengan narapidana lainnya.

(Baca: Pemerintah Upayakan Pemisahan Lapas bagi Narapidana Terorisme)

Narapidana terorisme dianggap berpotensi narapidana lainnya untuk ikut melakukan tindakan terorisme. Di lain sisi, jika sesama narapidana terorisme berada dalam satu lapas, maka mereka bisa jadi saling bertukar pikiran.

"Karena itu Pak Menko (Polhukam) tengah mengupayakan bagaimana lokasi tertentu sehingga tidak ada kontak dengan napi-napi lainnya. Itu kami sedang carikan formatnya," ucap Suhardi.

Kompas TV Terduga Teroris di Payakumbuh Dikenal Jarang Bersosialisasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com