PIDIE JAYA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjamin pemerintah akan membangun kembali seluruh bangunan yang rusak akibat gempa di Aceh.
Untuk fasilitas umum, misalnya sekolah, rumah sakit dan masjid, pembangunannya diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kerusakan, baik gedung sekolah, pesantren, kantor pemerintah dan masjid, itu ditangani oleh Kementerian PU. Kalau sekolah, ditangani Kemendikbud. Ini langsung dikerjakan," ujar Jokowi di sela meninjau posko pengungsian di Kantor Bupati Pidie Jaya, Jumat (9/12/201).
Sementara, untuk rumah penduduk, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah setempat masih mendata, berapa rumah yang mengalami kerusakan.
Daftar rumah yang akan diberi bantuan akan dilegalkan melalui Surat Keputusan Bupati dan Gubernur setempat.
(Baca: Hari Ketiga Pasca-gempa, 23.231 Warga Aceh Masih Mengungsi)
Nantinya, besaran bantuan akan dikategorikan menjadi dua. Untuk rumah yang dikategorikan rusak berat, diberikan bantuan sebesar Rp 40 juta. Sementara, rumah yang dikategorikan rusak ringan akan diberikan bantuan sebesar Rp 20 juta.
"Uang itu agar nantinya bisa dipakai untuk stimulan membangun kembali rumah atau bangunan yang ada," ujar Jokowi.
Presiden sekaligus menegaskan agar kementerian yang bertanggungjawab atas pembangunan itu untuk bekerja cepat agar masyarakat dapat beraktifitas seperti biasa kembali.
Selain memastikan pembangunan kembali, Jokowi juga telah memastikan bantuan pemerintah bagi korban selamat dan keluarga korban meninggal akibat gempa, telah tersalurkan dengan baik.
Beberapa bantuan korban luka bahkan ada yang diberikan Jokowi secara langsung.
"Saya kira pembagian dan organisasi lapangannya sudah cukup baik. Bantuan sudah diberikan kepada semua korban," ujar Jokowi.