Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romahurmuziy Tegaskan PPP Tetap Loyal kepada Pemerintahan Jokowi-Kalla

Kompas.com - 22/11/2016, 19:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan memilih berbeda kubu dengan  PDI-P, Nasdem, Golkar dan Hanura, dalam Pilkada DKI Jakarta.

Meski sama-sama pendukung pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla, PPP memutuskan mendukung pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, yang diusung bersama Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Sementara, PDI-P, Nasdem, Golkar, dan Hanura mengusung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy menegaskan, perbedaan pilihan ini tak memengaruhi  loyalitas partainya terhadap pemerintahan Jokowi-Kalla.

"Sejak Muktamar di Surabaya dulu kemudian diulangi dengan Muktamar di Pondok Gede, PPP berkomitmen bahwa kami bersama-sama dengan pemerintahan Pak Jokowi dan Pak JK sampai 2019 mendatang dan kami memastikan koalisi itu solid. Tidak ada perubahan apapun,' ujar Romahurmuziy, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Saat menyampaikan pernyataan tersebut, Presiden Joko Widodo duduk di samping Romahurmuziy alias Romy. 

Romy mengatakan, dinamika koalisi politik antara pemerintah pusat dan daerah merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan.

Sebab, setiap partai politik mempunyai mekanisme tersendiri untuk memutuskan pada tingkat daerah atau pusat.

"Di banyak tempat, kami juga bersama-sama partai koalisi pendukung pemerintah yang lain. Misalnya di Banten, kami berkoalisi dengan PDI-P dan Nasdem, tapi berbeda dengan Golkar yang punya calon sendiri," ujar dia,

"Di Gorontalo, kami bersama PDI-P tapi berbeda dengan Golkar. Di Bangka, Golkar punya calon sendiri, PDI-P punya calon sendiri, PPP punya calon sendiri, Nasdem punya calon sendiri. Jadi ini adalah dinamika politik lokal yang tidak terhindarkan," lanjut Romy.

Menanggapi hal ini, Presiden Jokowi mengatakan, keputusan koalisi partai politik di tingkat daerah, merupakan prerogatif partai.

"Itu haknya partai. Itu hak setiap partai. Itu juga haknya PPP. Saya enggak mau ikut-ikut di situ," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com