Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdesak Serangan Irak, Anggota ISIS Asal Indonesia dan Australia Pulang Kampung

Kompas.com - 27/10/2016, 12:48 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi militer Pemerintah Irak untuk merebut Kota Mosul dari kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) memberi dampak terhadap Indonesia dan Australia.

Mosul merupakan wilayah negara Irak yang telah berada di bawah kekuasaan ISIS sejak bulan Juni 2014.

Akibat serangan tersebut, posisi ISIS semakin terdesak, sebagian militan ISIS asal Indonesia dan Australia memilih kembali ke Tanah Airnya.

(baca: Pasukan Irak Kian Dekat ke Mosul, Teroris ISIS "Cukur Jenggot")

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, Pemerintah Indonesia saat ini mencatat ada 53 militan ISIS yang kembali ke Indonesia.

Pemerintah, kata Wiranto, tengah melakukan serangkaian upaya pendekatan terhadap mereka agar mau meninggalkan paham radikal yang ditanamkan oleh ISIS.

"Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan manusiawi, mengajak mereka untuk kembali ke kehidupan normal. Kami hapus brainwash oleh terorisme dari ISIS. Untuk tokoh-tokoh yang keras tentu diberi perlakuan yang khusus," ujar Wiranto usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

(baca: ISIS Bakar Hidup-hidup 9 Militannya karena Hendak Kabur dari Mosul)

Pada kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan, upaya Pemerintah Irak merebut beberapa wilayahnya dari tangan ISIS membuat sebagian anggotanya kembali ke Indonesia dan Australia.

Menurut catatan Pemerintah Australia, ada sekitar 110 warga negara Australia di Irak dan Suriah yang mendukung ISIS.

Dia meyakini, ada 500 warga negara Indonesia yang ikut berperang bersama ISIS.

"Saat ini kami ketahui ada sekitar 110 orang di Irak dan Suriah dan mereka mendukung perjuangan organisasi teroris. Saya yakin ada sekitar 500 orang Indonesia. Jika mereka selamat dari konflik di sana, maka kami duga mereka akan kembali ke Tanah Air. Oleh sebab itu, butuh upaya untuk memonitor pergerakan mereka," ujar Julie.

(baca: ISIS Eksekusi 284 Pria dan Anak di Mosul)

Julie menuturkan, Australia memiliki pengalaman buruk dengan para teroris garis keras yang kembali dari Afghanistan.

Mereka yang pulang ke Australia, justru membuat jaringan yang lebih kuat.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com