Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Minta Standardisasi Harga Sewa Kursi Roda di Mina Saat Musim Haji

Kompas.com - 27/09/2016, 16:27 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com — Misi Haji Indonesia meminta Muassasah mengatur standar harga penyewaan kursi roda di Mina.

Standardisasi harga itu untuk memudahkan jemaah haji risiko tinggi saat melakukan lontar jumrah.

"Di Mina, jemaah haji banyak yang menggunakan kursi roda. Kita mintakan supaya ada pengaturan dan harga yang terstandarkan," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis, di kantor Muasassah Asia Tenggara, Mekkah, Senin malam waktu Arab Saudi.

Muassasah adalah pihak swasta yang ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi haji.

Sri menilai akan lebih baik jika maktab (pemondokan) atau Muassasah dapat menyediakan kursi roda dengan harga yang terstandar.

Pemantauan di Mina, penyewaan kursi roda terdapat hampir di setiap sudut. Karena tak terkoordinasi, harganya sangat beragam.

Sebagian besar dari mereka yang menyewakan kursi roda adalah anak-anak yang tidak akan mampu mendorong jemaah hingga menyelesaikan lontar jumrah sehingga akan menyulitkan jemaah tanpa pendamping.

Untuk evaluasi penyelenggaraan haji di Mina, Sri juga menyoroti keterbatasan toilet yang mengakibatkan antrean panjang jemaah.

Selain masalah kursi roda dan toilet di Mina, dalam rapat yang selesai mendekati tengah malam itu, Sri kembali menyampaikan catatan panitia tentang kualitas tenda dan ketersedian listrik di Arafah.

"Kita minta agar tenda di Arafah bisa ditingkatan lagi karena ada beberapa tenda yang tidak ada penutupnya. Kerangkanya juga agar lebih kokoh lagi sehingga kalau ada angin kencang itu tidak cepat roboh," katanya.

Sementara itu, terkait listrik, Sri meminta agar penerangan ditambah karena pada puncak haji kali ini beberapa maktab penerangannya kurang memadai sehingga sering mati lampu.

"Tahun depan agar mereka menambah daya listrik penerangan dan kita bisa mengecek kesiapannya lebih awal," katanya menyoroti pasokan listrik satu hari sebelum jemaah tiba sehingga tidak memberikan waktu yang memadai untuk pengecekan.

Ia berharap tahun depan minimal H-3 sebelum puncak haji di Arafah sudah bisa melakukan uji coba.

Sementara itu, Wakil Ketua Muassasah Yusuf Jaham menyampaikan terima kasih kepada Misi Haji Indonesia yang telah menyampaikan beberapa catatannya.

"Kami akan menindaklanjuti catatan ini. Kami akan perbaiki dan insya Allah permasalahan ini tidak akan terjadi atau terulang kembali," katanya.

Kompas TV Jemaah Haji Sakit Diprioritaskan Kembali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com