MEKKAH, KOMPAS.com — Misi Haji Indonesia meminta Muassasah mengatur standar harga penyewaan kursi roda di Mina.
Standardisasi harga itu untuk memudahkan jemaah haji risiko tinggi saat melakukan lontar jumrah.
"Di Mina, jemaah haji banyak yang menggunakan kursi roda. Kita mintakan supaya ada pengaturan dan harga yang terstandarkan," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis, di kantor Muasassah Asia Tenggara, Mekkah, Senin malam waktu Arab Saudi.
Muassasah adalah pihak swasta yang ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi haji.
Sri menilai akan lebih baik jika maktab (pemondokan) atau Muassasah dapat menyediakan kursi roda dengan harga yang terstandar.
Pemantauan di Mina, penyewaan kursi roda terdapat hampir di setiap sudut. Karena tak terkoordinasi, harganya sangat beragam.
Sebagian besar dari mereka yang menyewakan kursi roda adalah anak-anak yang tidak akan mampu mendorong jemaah hingga menyelesaikan lontar jumrah sehingga akan menyulitkan jemaah tanpa pendamping.
Untuk evaluasi penyelenggaraan haji di Mina, Sri juga menyoroti keterbatasan toilet yang mengakibatkan antrean panjang jemaah.
Selain masalah kursi roda dan toilet di Mina, dalam rapat yang selesai mendekati tengah malam itu, Sri kembali menyampaikan catatan panitia tentang kualitas tenda dan ketersedian listrik di Arafah.
"Kita minta agar tenda di Arafah bisa ditingkatan lagi karena ada beberapa tenda yang tidak ada penutupnya. Kerangkanya juga agar lebih kokoh lagi sehingga kalau ada angin kencang itu tidak cepat roboh," katanya.
Sementara itu, terkait listrik, Sri meminta agar penerangan ditambah karena pada puncak haji kali ini beberapa maktab penerangannya kurang memadai sehingga sering mati lampu.
"Tahun depan agar mereka menambah daya listrik penerangan dan kita bisa mengecek kesiapannya lebih awal," katanya menyoroti pasokan listrik satu hari sebelum jemaah tiba sehingga tidak memberikan waktu yang memadai untuk pengecekan.
Ia berharap tahun depan minimal H-3 sebelum puncak haji di Arafah sudah bisa melakukan uji coba.
Sementara itu, Wakil Ketua Muassasah Yusuf Jaham menyampaikan terima kasih kepada Misi Haji Indonesia yang telah menyampaikan beberapa catatannya.
"Kami akan menindaklanjuti catatan ini. Kami akan perbaiki dan insya Allah permasalahan ini tidak akan terjadi atau terulang kembali," katanya.