Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Dinilai Berkontribusi Besar dalam Hadirkan Dinasti Politik

Kompas.com - 19/09/2016, 14:43 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan, partai politik memiliki kontribusi besar dalam menghadirkan dinasti politik di Indonesia.

Meski calon pemimpin dipilih langsung oleh masyarakat melalui pilkada, tetapi berbagai calon kepala daerah yang merupakan bagian dari politik dinasti tetap diusung melalui mekanisme partai politik.

"Memang dipilih oleh rakyat, tapi yang menentukan calonnya itu kan partai," ujar Siti dalam Diskusi Berseri Madrasah Antikorupsi Seri 11 di Jakarta, Senin (19/9/2016).

Siti mengatakan, partai politik saat ini belum memiliki standar yang jelas dalam pengkaderan untuk kontestasi pilkada.

Partai politik hanya memilih calon kepala daerah yang memiliki elektabilitas tinggi untuk bisa memenangkan pilkada, karena memiliki kedekatan dengan petahana.

"Partai belum punya standar kriteria kaderisasi baku, seperti di birokrasi atau perusahaan," ujarnya.

Faktor inilah yang memungkinkan suburnya dinasti politik di berbagai daerah. Alhasil, kata Siti, praktik-praktik patrimonialisme dalam bentuk politik dinasti itu terus berulang terjadi dalam pemerintahan.

Ini menyebabkan konsep demokrasi yang seharusnya diterapkan dengan mengusung pemimpin pilihan masyarakat tidak berjalan.

"Jadi tidak ada demokrasi di dalamnya. Demokrasinya bertopeng bersama parpolnya," ujar Siti.

Atas dasar itu, Siti meminta partai politik melakukan reformasi internal dalam proses kaderisasi.

Menurut Siti, proses seleksi dan pengawasan partai untuk calon kepala daerah perlu dilakukan dengan jelas dan transparan kepada publik. Ini dilakukan agar kader partai politik yang maju dalam pilkada berkualitas.

"Seleksi calon pemimpin dan pengawasan sebagai suatu mekanisme untuk menjaga kualitas kader harus senantiasa dilakukan parpol" ucap Siti.

Kompas TV ICW: Politik Dinasti Cenderung ke Perilaku Korup
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com