JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon dijadwalkan mengunjungi warga korban penggusuran Pemerintah DKI Jakarta di rumah susun Rawa Bebek, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (16/9/2016) siang.
Kunjungan tersebut menanggapi aduan aktivis Ratna Sarumpaet dan sejumlah warga korban penggusuran yang disampaikan Kamis (15/9/2016) kemarin.
"Ini persoalan serius. Masalah hunian layak adalah kebutuhan dasar yang harusnya dilindungi pemerintah. Dengan penggusuran ini, kita justru menciptakan kemiskinan baru. Sangat bertentangan dengan semangat konstitusi kita," ucap Fadli, Kamis.
Fadli menambahkan, seharusnya proses negosiasi yang intensif dilakukan saat Pemerinta Provinsi DKI Jakarta hendak merelokasi rumah warga.
(Baca: Ratna Sarumpaet Adukan Ahok ke Pimpinan DPR)
Termasuk menawarkan solusi yang disepakati terkait rumah yang akan dihuni. Ia sepakat dengan aduan yang diajukan Ratna, bahwa Pemprov DKI kerap menggusur warga dengan tanpa memerhatikan faktor kemanusiaan.
"Ini satu hal yang harus dihentikan. Saya akan ikut membela," ujarnya.
"Jumat siang saya akan lihat lokasi di Rawa Bebek itu bagaimana sih kondisi sesungguhnya. Mau sidak langsung," sambungnya.
Ratna Sarumpaet menemui Fadli, untuk mengadukan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait relokasi tempat tinggal warga DKI Jakarta, kemarin.
Ratna menilai, Ahok kerap merelokasi rumah warga dengan semena-mena. Ratna mencontohkan DKI saat masih dipimpin Sutiyoso.
Relokasi rumah warga juga dilakukan pada era itu. Namun, relokasi tidak dilakukan secara semena-mena dan gaduh seperti saat Jakarta dipimpin Ahok.
"Kelihatannya pemerintah di bawah Ahok ini meniadakan hal-hal yang harusnya mereka hormati. Apakah itu proses, aturan, UU, konstitusi," kata Ratna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.