Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Putuskan Dukung Ahok, PDI-P Anggap Pernyataan Yorrys adalah Perspektif Golkar

Kompas.com - 08/09/2016, 20:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto membantah bahwa partainya sudah memutuskan untuk mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat untuk Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Hasto menanggapi pernyataan Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai.

"Pak Yorrys menyatakan hal itu dari perspektif Golkar, bukan dari perspektif PDI-P," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (7/9/2016).

Hasto menegaskan saat ini PDI-P belum memutuskan siapa yang akan diusung pada Pilkada DKI.

(Baca: Yorrys: PDI-P Deklarasikan Ahok-Djarot Hari Ini atau Jumat)

Apalagi jika dikatakan segera mendeklarasikan dukungan untuk Ahok-Djarot.

"Sampai saat ini belum ada keputusan," ujar Hasto.

Yorrys Raweyai sebelumnya menyatakan dalam waktu dekat PDI-P akan mendeklarasikan pencalonan Ahok Djarot untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.

Yorrys mengaku informasi tersebut dia peroleh melalui komunikasi intensif dengan beberapa petinggi partai berlambang banteng itu.

Melalui informasi tersebut Yorrys pun membenarkan keikutsertaan PDI-P bersama Golkar, Nasdem, dan Hanura untuk mengusung kembali Basuki di Pilgub DKI Jakarta 2017.

(Baca: Golkar Tegaskan Koalisi Pendukung Ahok Tak Tergantung PDI-P)

"Berdasarkan komunikasi yang kami bangun, hampir pasti Ahok (sapaan Basuki) akan didampingi Djarot, kalau tidak hari ini, besok PDI-P akan mendeklarasikan dukungannya kepada Ahok - Djarot," kata Yorrys di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (8/9/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com