Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 148 Korban Paedofil, Baru 22 Orang yang Teridentifikasi

Kompas.com - 08/09/2016, 16:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya mengatakan, hingga saat ini polisi baru bisa mengidentifikasi 22 dari 148 korban prostitusi anak untuk kaum gay. Anak-anak tersebut merupakan korban dari dua mucikari yang sudah ditahan polisi, AR dan U.

"Kami telah mengidentifikasi korban yang baru selain tujuh yang kemarin. Ada 15 lagi dalam proses pendalaman," ujar Agung di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2016).

Sebelumnya, polisi berhasil mengidentifikasi enam korban yang ikut dibawa saat menangkap AR di sebuah hotel di kawasan puncak, Jawa Barat. Dari pengembangan pemeriksaan, diketahui lagi identitas belasan korban lainnya.

Agung mengatakan, para korban ditangani oleh Kementerian Sosial dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia untuk pemulihan kondisi psikologis.

"Korban masih di rumah aman dan masih dalam pemulihan," kata Agung.

(Baca: Korban Paedofil lewat Dunia Maya Bertambah Jadi 148 Orang)

Agung berharap kejadian serupa tak terjadi lagi terhadap anak-anak di Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta orangtua mengawasi betul aktivitas anaknya di jejaring sosial, termasuk mengawasi penggunaan ponsel pintar mereka.

"Orang tua harus bisa lebih pintar untuk mengetahui bahwa telepon pintar bisa disalahgunakan oleh anak-anak," kata Agung.

Agung mengatakan, tidak semua aplikasi ramah untuk anak. Misalnya, ada aplikasi khusus gay yang digunakan tersangka AR untuk menjajakan korbannya.

Aplikasi tersebut telah diadukan Bareskrim Polri ke Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk dikaji apakah melanggar hukum di Indonesia atau tidak.

"Kami temukan aplikasi tadi ada di iPadnya AR, jadi bisa tahu di dalamnya aktivitasnya seperti apa," kata Agung.

Kompas TV Polisi Ciduk 3 Tersangka Prostitusi Gay Online
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com