Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: Kritik Itu Obat Kuat, Enggak Ada "Sakitnya Tuh di Sini" bagi Jokowi

Kompas.com - 29/08/2016, 11:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOM0AS. com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, kritik Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi obat kuat bagi Presiden Joko Widodo.

Ia menanggapi kritikan SBY atas kebijakan kemaritiman yang dijalankan pemerintahan Jokowi.

"Kritik itu obat kuat dan membuat sehat," ujar Pramono, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/8/2016).

(Baca: SBY Anggap Visi Maritim Pemerintah Sebatas Retorika)

Pramono yakin SBY juga setuju atas pernyataannya tersebut karena saat menjadi presiden juga sering mendapatkan kritik tajam dari berbagai pihak.

"Yang sekarang kritik kan dulu pernah dikritik dan tahu bahwa kritik itu obat kuat," ujar Pramono.

Politikus PDI-P itu juga yakin Presiden Joko Widodo tidak merasa sakit hati sehingga menimbulkan kesenjangan komunikasi dengan SBY akibat lontaran kritik itu.

(Baca: SBY Ingatkan Pemerintah RI agar Tak Dikontrol China)

"Kalau bagi Presiden Jokowi, enggak ada kata sakitnya tuh di sini. Enggak ada. Sekali lagi, kritik itu obat kuat," ujar Pramono.

Sebelumnya, SBY mengkritik kebijakan Presiden Jokowi pada sektor kemaritiman.

"Saya sering mendengar kita ini bangsa maritim, negara kepulauan wajib hukumnya, harga mati pembangunan kita berwawasan martitim, tapi yang saya dengar, yang saya ikuti sebatas retorika," ujar SBY, dalam orasi ilmiahnya di acara wisuda Sarjana Universitas Al Azhar Indonesia, di Gedung Manggala Wanabhakti, Kementerian Kehutanan, Jakarta, Sabtu (27/8/2016).

"Kondisi tak akan berubah kalau hanya retorika. Without action, without policy, without actual program to be implementasi," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com