JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) August Mellaz mewanti-wanti Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang mengusulkan ambang batas atau 'parliamentary threshold' sebesar 7 persen.
Sebab menurut catatan SPD, partai-partai politik kelas 'kakap' saja mengalami penurunan perolehan suara sejak Pemilu 1998. Hanya Partai Demokrat yang mengalami tren positif pada Pemilu 2004 meski setelah itu kembali menurun.
"Nah, yang partai menengah ke bawah angkanya lebih mengerikan lagi," ujar August dalam acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016).
August mengingatkan, Nasdem jangan terlalu percaya diri soal usulan ambang batas yang terlalu tinggi. Hal itu bisa-bisa menyebabkan partai tersebut tak bisa lolos dalam proses Pemilu.
"Makanya saya bilang, Nasdem hati-hati, bisa lewat dia kalau tetap percaya diri tujuh persen," ujar August.
Usul ambang batas mencapai 7 persen diungkapkan pertama kali oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Surya mengatakan, partainya menginginkan ambang batas parlemen dalam Pemilu 2019 dinaikkan dari 3,5 persen menjadi 7 persen.
Pernyataan Surya yang dianggap usulan itu kemudian dinilai tidak rasional oleh sejumlah pihak. (Baca: PKB: Kalau Nasdem Usulkan "Parliamentary Threshold" 7 Persen, Kami 9 Persen)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.