KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek meminta kepada jemaah haji asal Indonesia yang akan mulai diberangkatkan ke tanah suci pada Agustus ini untuk waspada terhadap penyebaran virus Mers-Cov atau virus unta.
"Jemaah haji harus benar-benar bisa menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji," kata Nila Moeloek usai membuka Konferesi "Asia Global Green Healty" di Yogyakarta, Rabu (3/8/2016).
Menurut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Arab Saudi dalam upaya pencegahan penyebaran virus unta tersebut.
"Bila ada jemaah Indonesia yang menderia gejala-gejala terserang virus itu, akan dilakukan karantina terlebih dahulu di Arab Saudi, sebelum masuk ke Indonesia," kata dia.
Ia mengatakan, indikasi orang terserang virus unta adalah panas yang cukup tinggi.
"Namun harus ada pemeriksaan lebih lanjut untuk membuktikan apakah jemaah positif virus atau tidak," katanya.
Nila mengatakan, virus unta ini cukup rentan menyerang jemaah haji risiko tinggi (risti) terutama di atas 60 tahun.
"Bila nantinya ada jemaah haji yang tidak sehat, akan dilakukan tindakan pengobatan," ucapnya.
Di Kabupaten Sleman sendiri, dari 933 calon jemaah haji sebanyak 30 persennya tergolong dalam risti. Kementerian Agama akan memberikan tanda khusus bagi calon jemaah yang masuk dalam kelompok risti.
Dalam kesempatan tersebut, Menkes juga mengimbau kepada rumah sakit untuk mengampanyekan gaya hidup sehat kepada pasien.
"Setiap rumah sakit, bisa berperan memberikan edukasi hidup sehat kepada setiap pasien," tuturnya.
(Victorianus Sat Pranyoto/ant)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.