Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut BPJS Geram, Pelaku Pembuat Kartu Palsu Mengaku Relawan

Kompas.com - 28/07/2016, 19:12 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris mengaku geram terhadap oknum yang mengaku relawan, tetapi menipu masyarakat melalui program BPJS.

Penipuan tersebut sangat merugikan karena relawan tersebut selama ini sangat membantu pelayanan BPJS.

"Kami sebetulnya kan geram juga lihat ada oknum yang mengaku relawan," kata Fahmi, di Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016).

Ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib jika menemukan kasus serupa.

"Kalau ada oknum mengaku dan menipu seperti itu disampaikan ke Mabes Polri, ini kan kejahatan penipuan ya," lanjut dia.

Oleh karena itu, kata Fahmi, pelaku harus diproses hukum dan mendapatkan ganjaran seberat-beratnya.

Ke depan, pemerintah akan gencar melakukan sosialisasi sesuai arahan Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Kementerian Dalam Negeri juga akan mendukung dengan mengeluarkan telegram kepada seluruh pimpinan daerah untuk mencegah terjadinya kasus serupa.

"Cegah jangan sampai jadi kasus nasional, ke bupati dan wali kota dan sampai ke level RT, RW memberikan ederan bahwa masyarakat harus tahu adanya potensi kemungkinan terjadi kejahatan penipuan seperti ini," kata dia.

Aparat Satuan Reserse Kriminal Polres Bandung mengamankan seorang pembuat kartu palsu BPJS Kesehatan di wilayah Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Pelaku bernama Desi Dwiyani (34), warga Kampung Kananga, Arjasari, Bandung.

Pelaku melakukan sosialisasi di Kantor Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, pada November 2015.

Kapolda Jawa Barat Irjen Bambang Waskito juga memastikan bahwa kasus tersebut dilakukan kelompok sindikat.

Kepolisian terus mengembangkan kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com