Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK di KTT ASEM: Asia-Eropa Hadapi Persoalan dalam Membangun Konektivitas

Kompas.com - 15/07/2016, 15:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Asia dan Eropa sedang menghadapi tantangan yang sama dalam membangun konektivitas. Tak hanya tantangan di dalam negeri, tapi juga antarnegara.

Tantangan itu seperti ketimpangan ekonomi yang semakin melebar, banyaknya konflik sosial yang menyebabkan terjadinya arus pengungsi, dan meningkatnya rasa intoleransi dan ancaman terorisme.

“Serta kesenjangan digital yang mengakibatkan kesenjangan akses informasi serta sosial dan ekonomi,” kata Kalla saat menyampaikan pidato pada forum Konferensi Tingkat Tinggi Asia Europe Metting (ASEM) ke-11 di Ulan Bator, Mongolia, Jumat (15/7/2016).

(Baca: Wapres Bertolak ke Mongolia)

Menurut dia, Asia dan Eropa sebenarnya memiliki potensi yang sama untuk membangun konektivitas yang lebih dekat. Forum ASEM yang didirikan sejak 20 tahun lalu ini seharusnya dapat menjadi wadah untuk meningkatkan konektivitas tersebut.

Untuk itu, Kalla meminta, agar ASEM dapat menjadi jembatan untuk menyelesaikan tantangan yang ada. Setidaknya, ada empat saran yang disampaikan Kalla dalam pidato tersebut.

Pertama, ASEM harus menjadi jembatan konektivitas ekonomi, perdagangan, dan investasi serta konektivitas secara fisik.

“Kedua, ASEM harus aktif memajukan perdamaian serta mencegah konflik,” kata dia.

Selanjutnya, kata dia, ASEM harus memajukan konektivitas antar nilai-nilai kebersamaan. Terakhir, forum ini juga perlu memajukan konektivitas digital agar terjadi kesetaraan akses dan manfaat dari teknologi informasi dan komunikasi.

“Mitra ASEM harus bekerja sama untuk menggabungkan dan mengelola sumber daya yang dimiliki agar seluruh mitra ASEM mendapat manfaat yang lebih dari konektivitas Asia-Eropa,” ujarnya.

(Baca: Ini Isu yang Akan Diangkat Wapres JK di KTT ASEM)

Lebih jauh, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga meminta agar negara-negara ASEM meningkatkan kerja sama terutama di bidang riset pangan. Menurut dia, suatu saat pangan akan menjadi barang langka sebagai ekses dari pertumbuhan penduduk serta berkurangnya lahan bercocok tanam di sejumlah belahan dunia.

KTT ASEM kali ini dihadiri 51 kepala negara dan Kepala pemerintahan dari Asia dan Uni Eropa. Pertemuan yang rencananya akan diselenggarakan hingga 16 Juli itu mengangkat tema “20 Years of ASEM; Partnership for the Future through Conectivity".

Kompas TV Wapres Minta Maaf Soal Macet Mudik 2016

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com