Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditelusuri, Keterlibatan Petugas Lapas Salemba dalam Kaburnya Napi pada Hari Raya

Kompas.com - 11/07/2016, 14:33 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Hukum dan HAM masih menelusuri penyebab kaburnya napi bernama Anwar alias Rijal, penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Penelusuran dilakukan guna mencari tahu ada atau tidaknya unsur kelalaian oleh petugas.

"Kalau ada kelalaian, kalau ada kerja sama, itu sedang diteliti," ujar Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly di Kemenkumham, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2016).

Jika ditemukan ada kelalaian, petugas terkait akan diberi sanksi.

"Kalau ada kelalaian, kalau ada kesengajaan, ada kesalahan protap itu baru (diberi sanksi)," kata dia.

Namun, menurut Yasonna, penyebab kaburnya napi dari lapas adalah kurangnya jumlah pengawas. Saat ini, jumlah penghuni Rutan Salemba mencapai lebih dari 3.000 orang. Sementara itu, jumlah pengawas sangat terbatas.

Menghadapi situasi kunjungan keluarga para napi pada Hari Raya, tentu cukup sulit di tengah keterbatasan jumlah pengawas saat ini.

"Coba kamu pikir itu kunjungan ribuan yang mengawasi cuma berapa orang," kata dia.

(Baca: Kronologi Anwar Kabur dengan Menyamar sebagai Wanita dari Rutan Salemba)

Menurut Yasonna, persoalan kaburnya napi saat kunjungan Hari Raya bukanlah persoalan yang mudah diselesaikan.

Di satu sisi, kunjungan pada Hari Raya berlaku karena hal itu merupakan bagian dari hak para napi. Namun, di sisi lain, keterbatasan staf pengawas masih menjadi permasalahan utama. Meskipun demikian, Yasonna menilai, sejauh ini para pengawas sudah bertugas cukup baik.

"Semua (pengawasan selama Hari Raya) jalan kok, overall bagus," tambah dia.

Menyamar jadi perempuan

Sebelumnya, seorang napi bernama Anwar melarikan diri dari Rutan Salemba pada Kamis (7/7/2016) lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengungkapkan, kejadian tersebut bermula saat istri Anwar, Ade Irma Suryani, membesuk Anwar sekitar pukul 14.00 WIB. Saat membesuk, sang istri membawakan jilbab beserta baju gamis untuk Anwar.

"Selesai jam besuk sekitar pukul 17.30 WIB dilakukan pengecekan dan apel napi. Ternyata Anwar tidak berada di dalam sel blok P," ujar Awi dalam pesan singkatnya, Jumat malam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com