Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Saran Ketua DPR untuk Kurangi Macet di Brebes

Kompas.com - 04/07/2016, 22:15 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tol Pejagan - Brebes Timur yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu, menjadi sorotan dalam musim mudik tahun ini.

Ini disebabkan jalur tol yang digadang-gadang akan memangkas waktu tempuh dari Jakarta menuju daerah Jawa Tengah itu kini justru menghambat laju para pemudik yang melintas di jalur tersebut.

Ketua DPR RI Ade Komarudin bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto turut memantau langsung perkembangan situasi terkini di ruas tol tersebut.

Melihat kemacetan masih terjadi hingga kini, pria yang akrab disapa Akom itu pun menyarankan beberapa pilihan dapat dilakukan guna memecah kemacetan yang terjadi.

Salah satunya, dengan menggratiskan tarif di pintu masuk Tol Pejagan. Tarif gratis itu diberlakukan selama dua jam pada malam hari.

"Saya sarankan tadi, termasuk saya hubungi Pak Jonan (Menteri Perhubungan Ignasius Jonan) tadi. Untuk mengurai kemacetan antara lain, bisa saja di Brebes Timur di pintu Tol Pejagan, tolnya dua jam digratisin pas malam misalnya," ujar Akom di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2016).

Selain itu, kata dia, perlu diterapkan pembulatan harga tarif pintu tol. Cara ini akan mempersingkat waktu saat mobil masuk dan keluar pintu Tol.

"Harga bayar tol itu jangan angka-angka yang harus ada kembalian, harus angka bulat. Misal Rp 2 ribu perak, kan enggak ada kembalian," kata dia.

Akom juga menyarankan agar dibangun jembatan layang (fly over) di atas perlintasan kereta api yang ada setelah pintu Tol Brebes Timur.

Menurut Akom, palang pintu kereta api yang menutup setiap 20 menit sekali itu turut memberi dampak terjadinya penumpukan kendaraan.

"Dan ini evaluasi yang akan datang dan jangka panjang, yang paling penting itu soal fly over Brebes. Karena ada pintu kereta, yang setiap 20 menit sekali menutup. Akhirnya macet. Itu lebih bagus diatasi dengan fly over," ujar Akom.

Terkait penanganan arus mudik pada tahun ini, Akom mengapresiasi kinerja kepolisian.

"Saya terus terang saja tadi puas dengan kinerja polisi, bagus mengatasinya di sana," kata politisi Partai Golkar itu.

Kompas Video Antrean Kendaraan Sepanjang 18 KM di Tol Pejagan - Brebes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com