Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Sebut Curah Hujan Meningkat, Sejumlah Titik Potensi Bencana Mesti Diwaspadai Pemudik

Kompas.com - 30/06/2016, 14:10 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban jiwa karena kecelakaan lalu lintas saat mudik lebaran per tahunnya lebih banyak ketimbang jumlah korban bencana alam.

Sutopo mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pada 2011 hingga 2015, jumlah korban meninggal karena kecelakaan lalu lintas sejak H-7 sampai H+7 hari raya mencapai 3.361 orang. Sedangkan korban luka berat sebanyak 6.759 orang, dan luka ringan sebanyak 20.569 orang. 

"Jadi kalau rata atau selama enam belas hari h-7 dan H+7 rata-rata korban meninggal 727 orang," kata Sutopo, di BNPB, Jakarta Timur (30/6/2016).

Sutopo mengatakan, data pada 2014 menyebutkan bahwa korban meninggal sebanyak 714 orang. Sedangkan pada 2015 sebanyak 657 orang.

Sementara data korban bencana yang dihimpun BNPB, pada 2014 disebutkan korban meninggal sebanyak 622 orang. Kemudian, pada 2015 sebanyak 276 orang.

"Jadi, jumlah korban kalau dibandingkan dengan korban meninggal selama satu tahun karena bencana, maka Korban akibat kecelakaan selama mudik lebaran lebih besar," kata Sutopo.

Sutopo menambahkan, pada tahun ini potensi korban jiwa dalam arus mudik berpotensi meningkat. Pasalnya, curah hujan tinggi akibat La Nina berpotensi menimbulkan banjir dan longsor di sejumlah titik dan ruas arus mudik.

Berdasarkan prediksi, intensitas hujan cukup tinggi terjadi selama bulan Juli 2016. Khususnya pada tanggal 1, 2, 3, 4, dan 5 Juli, akan ada peningkatan curah hujan.

"Peningkatan (hujan) terjadi misalnya di Aceh, sepanjang pantai Barat Sumatera, Pulau Jawa khusunya bagian Selatan, Sulawesi lebih tinggi, Maluku, Papua, dan sebagainya," kata dia.

Di Pulau Jawa, daerah yang berpotensi menimbulkan bencana terdapat di Banten selatan, Jawa Barat bagian tengah dan selatan, Jawa Tengah bagian barat dan tengah, serta Jawa Timur bagian selatan.

"Sejumlah wilayah tersebut diprediksi terjadi rawan longsor," kata dia. Potensi longsor tinggi juga terjadi di Jawa Barat, yakni di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Singaparna, Ciamis, Sumedang, Majalengka, Bandung.

Wilayah Jawa Tengah, Potensi longsor tinggi terjadi di Kabuoaten Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Purworejo, Purwokerto, Karanganyar.

Sedangkan Potensi longsor tinggi di Jawa Timur terjadi di Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Malang. Mengantisipasi adanya peningkatan jumlah korban jiwa selama arus mudik tahun ini, BNPB sudah menyiapkan posko peristirahatan di setiap kabupaten.

Posko peristirahatan ini kerjasama antra BNPB dengan Kementerian Perhubungan. "Khususnya di wilayah pulau Jawa dan Bali," kata Sutopo.

Kompas TV Pemerintah Sediakan Mudik Motor Gratis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com