Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Opsi Ini Bisa Tekan Filipina untuk Selamatkan WNI

Kompas.com - 27/06/2016, 20:36 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacuddu saat ini dikabarkan tengah berada di Filipina untuk membahas upaya pembebasan terhadap tujuh anak buah kapal tugboat Charles yang disandera kelompok bersenjata asal negara itu.

Menurut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menhan dapat menawarkan sejumlah opsi kepada Filipina untuk memberikan jaminan keamanan kepada ABK yang tengah melintas di wilayah perairan perbatasan negara.

Opsi pertama yang dapat ditawarkan ialah memberikan pengawalan terhadap kapal yang melintas di wilayah perairan perbatasan yang rawan aksi perompakan. Adapun yang menjadi petugas pelaksana dalam pengawalan ini ialah aparat militer.Luhut: Kok Penyanderaan WNI Jadi Tuman

"Ada tentara di beberapa rute. Diamankan rute itu, atau kami kawal (kapal) dari Indonesia, dikawal sampai perbatasan nanti sampai Filipina dikawal oleh (tentara) Filipina," kata Gatot usai kegiatan buka puasa bersama di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (27/6/2016).

Opsi kedua, menurut dia, Menhan dapat menjadikan batubara sebagai strategi diplomasi. Ia mengatakan, hampir 96 persen kebutuhan batubara Filipina diimpor dari Indonesia.

"Kalau kita enggak kirim (batubara), ya tergantung mereka. Kalau mereka jamin (keselamatan ABK WNI yang disandera) ya kita kirim," ujar dia.

(Baca: Luhut: Kok Penyanderaan WNI Jadi Tuman)

Sebelumnya, tujuh ABK tugboat Charles 001 disandera kelompok bersenjata Filipina ketika melintas di perairan Sulu, Filipina Selatan, Senin (20/6/2016). Proses penyanderaan itu terjadi dua kali oleh dua kelompok berbeda pada hari yang sama.

Tiga orang yang disandera pada peristiwa penculikan pertama ialah Kapten Fery Arifin (nakhoda), Muhammad Mahbrur Dahri (KKM), dan Edy Suryono (masinis II).

Sementara itu, empat ABK lain yang disandera pada penyanderaan kedua ialah Ismail (Mualim I), Robin Piter (Juru Mudi), Muhammad Nasir (Masinis III), dan Muhammad Sofyan (Oilman).

Kompas TV Pemerintah Kecam Keras Penyanderaan 7 WNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com