Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Mudik Lebaran, Bandara Soekarno-Hatta Dipastikan Bebas Macet

Kompas.com - 26/06/2016, 19:15 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan, memastikan arus lalu lintas dari dan ke bandara sudah tidak macet lagi.

Hal itu karena efek dari sejumlah penerapan rekayasa lalu lintas yang telah dilakukan bertahap sejak beberapa bulan yang lalu.

"Sekarang sudah tidak ada kemacetan, dari dan ke bandara, sudah cair semua," kata Wakan kepada pewarta, Minggu (26/6/2016).

Sebelum ada rekayasa lalu lintas, kawasan Bandara Soekarno-Hatta, terutama jalan dari dalam ke luar bandara, selalu tersendat.

Kemacetan terjadi akibat antrean kendaraan yang mengarah ke Rawa Bokor, Benda, dan Dadap. Akses menuju tempat tersebut berada persis di kiri jalan sebelum kendaraan masuk ke jalan tol.

Biasanya, antrean kendaraan di sana mengular atau memanjang hingga ke area terminal dan kawasan perkantoran Bandara Soekarno-Hatta.

Dengan rekayasa jalan yang salah satunya menutup akses tersebut yang searah dengan jalan tol, tidak akan ada lagi antrean di sana.

Wakan menjelaskan, pengendara yang akan menuju ke Rawa Bokor, Benda, dan Dadap, dialihkan melalui akses Pos 2, dekat Jalan Perimeter Selatan.

Pembukaan akses jalan di Pos 2 ini membuat pengendara memiliki jalan alternatif dan mengharuskan mereka berputar sedikit jauh untuk mengurai kemacetan.

"Dari data kami, kebanyakan yang melintas ke Rawa Bokor dan sekitarnya adalah pegawai di bandara. Sekarang, hampir 96 persen pegawai sudah melalui akses itu," tutur Wakan.

Dengan rekayasa jalan ini, diharapkan dapat memperlancar arus kendaraan, terlebih menjelang mudik Lebaran yang akan datang. Ruas jalan juga dilebarkan sehingga pengendara memiliki ruang gerak yang cukup selama berada di bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com