Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Penangkapan Kapal Ikan China di Natuna Versi Koarmabar

Kompas.com - 21/06/2016, 12:15 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana muda TNI A. Taufiq R mengungkapkan kronologi penangkapan kapal ikan berbendera China di Laut Natuna.

Taufiq mengatakan, kapal ikan yang ditangkap bernama Han Tan Cou 19038 dan terdiri dari 7 awak kapal.

Awalnya, beberapa kapal ikan milik China terlihat berada di kawasan perairan Natuna. TNI Angkatan Laut kemudian menangkap 1 kapal karena terdeteksi sedang menebar jala.

"Alasan mereka perairan Natuna adalah traditional fishing ground. Kami bilang tidak ada istilah itu dalam hukum laut. Ini adalah ZEE (Zona Economy Exclusive), secara hukum internasional sejauh 200 mil itu milik Indonesia. Itu dasar kami melakukan penangkapan," ujar Taufiq di Mako Armabar, Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Taufiq memaparkan, pada Jumat (17/6/2016) pukul 08.00 waktu setempat, KRI IBL-383 (Imam Bonjol) menangkap ada 12 kontak kapal ikan asing bergerak. Selanjutnya, KRI Imam Bonjol melakukan pengejaran terhadap 12 kapal tersebut.

(baca: Menlu Retno Tegaskan Indonesia-China Tidak Ada Tumpang Tindih Wilayah)

KRI Imam Bonjol melaksanakan Peran Tempur Bahaya Umum dilanjutkan Peran Pemeriksaan dan Penggeledahan terhadap KIA Han Tan Cou 19038 berbendera China yang terdeteksi sedang menebar jala.

Karena tidak diindahkan dan melaksanakan manuver berbahaya, maka KRI Imam Bonjol memberikan tembakan peringatan ke udara dan satu tembakan lagi ke arah haluan kapal Han Tan Cou.

Pukul 09.30, KRI Imam Bonjol menurunkan Tim VBSS (Visit Board Search Seizure) untuk melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap kapal Han Tan Cou.

(baca: Luhut: RI Tidak Perlu Tanggapi Protes China soal Penembakan Kapal di Natuna)

Hasilnya, 7 awak kapal berkewarganegaraan China, yang terdiri dari 6 pria dan 1 wanita, berhasil diamankan.

Memasuki tahap pengawalan, pukul 11.00, KRI Imam Bonjol merapat ke kapal Han Tan Cou untuk melaksanakan pengawalan.

Tiba-tiba pukul 11.45, Kapal Coast Guard China 3303 melaksanakan komunikasi lewat radio untuk meminta Han Tan Cou dilepaskan.

(baca: Menteri Susi: jangan China Saja yang Boleh Geram, Kita Juga Bisa Geram)

Namun, permintaan tersebut tidak digubris. Pukul 12.55, KRI Imam Bonjol menggandeng kapal Han Tan Cou menuju pangkalan AL Ranai di Natuna. Kapal Coast Guard China pun akhirnya menjauh.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com