Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Tak Terima Kinerjanya Dianggap Mengecewakan dan Anggaran Layak Dipotong

Kompas.com - 13/06/2016, 12:10 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Yudisial Farid Wajdi membantah pernyataan Anggota Komisi III DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengenai kinerja KY.

Dasco menilai kinerja KY masih sangat mengecewakan, sehingga anggaran Komisi Yudisial (KY) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 layak dipotong.

Menurut Farid pernyataan tersebut tidak tepat lantaran menggunakan data survei yang belum diperbarui, yaitu diperoleh pada pertengahan 2015 sekitar bulan April. Saat itu KY mendapatkan nilai indeks 2,26 dengan kategori kurang baik.

"Mengenai hasil yang dinyatakan oleh rekan di Komisi III DPR adalah pernyataan yang belum selesai lantaran menggunakan data survei yang tidak update," ujar Farid melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/6/2016).

Farid menuturkan, pada akhir Desember 2015, melalui survei yang lebih luas, KY memperoleh kenaikan nilai indeks menjadi 2,56 dengan kategori baik.

Selain itu dia juga menjelaskan bahwa indikator utama pelayanan publik KY ada pada cara KY merespon laporan yang ada di masyarakat, seperti seberapa transparan, seberapa akomodatif, seberapa jauh ditindaklanjuti, dan seberapa objektif.

Indikator pelayanan, kata Farid, bukan terletak pada banyak atau tidaknya hakim yang diberikan sanksi.

"Bagaimanapun indikator utama ini menjadi penting dalam menentukan bagaimana KY bekerja, sebab jika ukurannya itu justru menuntun KY untuk keliru," tutur Farid.

"Misalnya berapa banyak hakim yang kena sanksi, maka jelas saja akan membuat kredibilitas lembaga ini jatuh," kata dia.

Sufmi Dasco Ahmad sebelumnya menilai anggaran KY dalam APBN-P 2016 layak dipotong karena kinerjanya mengecewakan, terlepas adanya Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga.

"Bahkan responden hanya memberi nilai 57,65 untuk unsur pelayanan pemeriksaan yang dilakukan oleh KY," ujar Dasco.

(Baca: Kinerja Mengecewakan, KY Dinilai Anggota Komisi III Layak Dipotong Anggarannya)

 

Selain itu, lanjut Dasco, tak ada satu pun unsur pelayanan KY yang mendapat nilai A atau sangat baik dari masyarakat.

Kompas TV Hakim MA: KY Tersangka Utama Perusak MA- Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com