JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku masih mengevaluasi pengurus partai di bawah pimpinannya selama 100 hari. Oleh karena itu, kepengurusan itu belum disahkan hingga kini.
"Sebentar lagi. Sebentar lagi," kata Novanto usai menghadiri buka puasa bersama di DPP Nasdem, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Novanto menyatakan akan mengevaluasi secara ketat setiap pengurus partai. Jika diketahui ada yang tidak aktif, Novanto memastikan pengurus itu akan langsung diberhentikan.
"Ya kami terus evaluasi seratus hari ini mana yang memang tidak aktif harus kita berhentikan. Kalau yang aktif kami teruskan," ucap mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini.
(Baca: Ini Daftar Pengurus Harian Partai Golkar 2016-2019)
Terkait beberapa nama pengurus baru yang bermasalah, Novanto mengaku sudah memverifikasi hal tersebut ke Mahkamah Konstitusi.
"Semuanya melalui pihak-pihak yang sudah di cek ke Mahkamah konstitusi. Semuanya tidak ada masalah," tutur dia.
(Baca: Ini Nama-nama Kontroversial yang Masuk Daftar Sementara Kepengurusan Partai Golkar)
Politisi Partai Golkar Meutya Hafid mengatakan, tidak ada pertentangan besar terkait kepengurusan baru setelah diumumkan pada rapat pertama Golkar usai Munaslub.
"Yang Jelas, kemarin di rapat pertama, di mana diumumkan itu tidak ada reaksi penolakan keras. Kalau ada yang kecewa satu dua orang, iya. Kalau hati sudah sreg atau tidak, saya tidak tahu," kata Meutya.