Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Rapat Paripurna, Ketua BPK Klarifikasi Temuan BPK soal Kunker Anggota DPR

Kompas.com - 02/06/2016, 11:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Aziz mengklarifikasi soal audit BPK terhadap kunjungan kerja anggota DPR yang disebut berpotensi merugikan negara hingga Rp 945 miliar karena diduga fiktif.

Klarifikasi ini disampaikan Harry dalam rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Dalam rapat ini, Harry sebenarnya hanya diagendakan untuk menyampaikan laporan hasil pemeriksaan BPK atas laporan keuangan pemerintah pusat tahun 2015.

Namun, ada permintaan dari anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Amanat Nasional Yandri Susanto agar Harry sekaligus mengklarifikasi isu yang berkembang soal kunker fiktif.

Akhirnya, setelah selesai membacakan laporan utamanya, Harry bicara soal kunker fiktif yang ramai menjadi pemberitaan sejak bulan lalu.

Dia mengaku memang ada masalah terkait kunker anggota DPR.

"Tahun ini memang ada masalah yang muncul soal kunker itu. Masih dalam proses pemeriksaan yang seharusnya belum diketahui media," kata Harry.

Namun, ia menegaskan bahwa masalah tersebut timbul karena persoalan administrasi semata. Masalah ini bisa selesai apabila Setjen DPR sudah melengkapi administrasi yang diperlukan ke BPK.

"Tidak ada kunjungan kerja fiktif," tambah Harry yang juga mantan anggota DPR dari Partai Golkar.

Harry pun mengingatkan bahwa tahun-tahun sebelumnya, audit yang dilakukan BPK terhadap keuangan DPR tidak pernah menemukan masalah.

"Selama lima tahun terakhir, DPR memperoleh opini terbaik Wajar Tanpa Pengecualian," kata Harry, yang langsung disambut tepuk tangan anggota DPR yang hadir.

Adanya potensi kerugian negara dalam kunker perseorangan anggota DPR diketahui dari surat yang dikirimkan Fraksi PDI-P kepada anggotanya.

Dalam surat itu disebutkan bahwa BPK menemukan potensi kerugian negara sebesar Rp 945.465.000.000 dalam kunjungan kerja perseorangan yang dilakukan oleh anggota DPR RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com