Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Amir Sodikin
Managing Editor Kompas.com

Wartawan, menyukai isu-isu tradisionalisme sekaligus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bergabung dengan harian Kompas sejak 2002, kemudian ditugaskan di Kompas.com sejak 2016. Menyelesaikan S1 sebagai sarjana sains dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), dan S2 master ilmu komunikasi dari Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina. 

Politik Menjual Ketakutan

Kompas.com - 12/05/2016, 07:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Ingat dengan film “Our Brand Is Crisis” yang dirilis 2015? Fiksi yang diterjemahkan dari dokumenter pemilihan presiden Bolivia 2002 ini dibintangi Sandra Bullock, Billy Bob Thornton, dan Anthony Mackie, mengisahkan sebuah pertarungan politik menjelang pemilihan presiden.

Dikisahkan, pada 2002, politisi Bolivia yang tidak populer, Pedro Castillo, merekrut firma konsultan politik dari Amerika Serikat. Jane Bodine (Sandra Bullock), konsultan yang sudah pensiun, akhirnya dikirim untuk membantu Castillo memenangkan pemilihan presiden.

Bodine sebenarnya muak dengan karakter Castillo, dan tak yakin tokoh itu bisa dipoles. Castillo adalah kartu mati. Namun, berkat kecerdikan Jane Bodine, Castillo mampu membalikkan keadaan dan akhirnya memenangkan pemilihan presiden, mengalahkan Rivera.

Lalu, strategi apa yang disampaian Jane Bodine kepada kliennya? “Mulai sekarang, branding kita adalah krisis,” kata Bodine, yang membuat anggota tim sukses lainnya terbengong-bengong.

Jualan dan branding mereka adalah krisis? Ya, setelah mengobservasi kehidupan sosial dan politik di Bolivia, Bodine mampu meyakinkan bahwa jualan yang akan laku keras dan dalam waktu singkat bisa dilahap oleh warga Bolivia adalah krisis dan ketakutan itu sendiri.

Bolivia memang berada di ambang krisis, dan salah satu penyebabnya adalah maraknya korupsi. Maka di setiap kampanye, tim manajemen krisis telah menggariskan isu mana yang terkait krisis dan bisa menakut-nakuti Bolivia untuk disampaikan kepada publik.

Pada akhirnya, Castillo terpilih menjadi presiden berkat jualan krisis dan ketakutan ini. Namun, baru beberapa saat menjabat, janji kampanye yang ia sampaikan kepada publik, yaitu tak akan mengundang Dana Moneter Internasional (IMF) tanpa melalui referendum, langsung dia ingkari.

Para pengikutnya  kecewa dan menggelar demo besar-besaran. Bodine menyadari branding krisis dan ketakutan yang ia ciptakan akhirnya berbuah bencana, hanya menciptakan pemimpin yang peduli pencitraan di awal dan setelahnya ingkar janji.

Maka, Bodine akhirnya memutuskan ikut dalam barisan pendemo, ikut memprotes “produk” yang ia hasilkan sendiri. Pada sekuen ini, saat Bodine memutuskan ikut barisan pendemo, air mata saya turut menetes. Seolah, ratusan bahkan jutaan "Bodine" sedang ada di sekitar saya.

Berharap fiksi belaka

Seharusnya, kisah fiksi ini berakhir di film saja, atau setidaknya hanya terjadi di Bolivia. Jangan sampai dibawa ke dunia politik nyata, apalagi dibawa ke Indonesia.

Namun, pernahkah Anda merasakan bahwa Anda adalah seorang "Bodine" yang pernah mengantarkan seseorang untuk mencapai puncak kekuasaan dalam sebuah pemilihan?

Saya ingat betul, saat diberitahu oleh seorang teman di kampung, bahwa dia sampai menelepon saudara-saudaranya di tempat lain, agar memilih tokoh politik yang ini, bukan yang itu. Alasannya, kurang lebih, tokoh politik yang itu jualannya terlalu begitu, dan tokoh yang ini jualannya begini.

www.findlay.edu Ilustrasi
Saya tahu, teman saya tersebut akhirnya menjadi seperti Bodine. Tak habis mengerti dengan perubahan sikap politik dari tokoh yang telah dipilihnya, dan kini menjadi anggota barisan yang mengkritik sang politisi yang dulu ia pilih.

Salah satu kritik dia adalah, tokoh politik yang satu ini kini bertindak seolah-olah tak mampu membedakan mana “lawan” dan mana “kawan”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com