Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Sutiyoso soal "Geng Golf", Ini Tanggapan Ahok

Kompas.com - 27/04/2016, 05:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut, Sutiyoso salah paham terhadap dirinya.

Sebelumnya, Sutiyoso kecewa atas pernyataan Ahok yang menyebut bahwa saat era gubernur DKI terdahulu, kemampuan bermain golf dapat menentukan kenaikan jabatan mereka.

"Ada salah paham di situ. Saya bilang kan itu cuma isu," ujar Ahok saat ditemui di Istana Kepresidenan, Rabu (27/4/2016).

Ahok tidak meralat pernyataan terdahulu soal "geng golf". Namun, dia merasa itu tidak ditujukan secara spesifik kepada masa pemerintahan Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso.

"Isunya dulu memang begitu. Tapi itu bukan pasti Pak Sutiyoso," ujar Ahok.

Bang Yos hanya menyebutkan bahwa Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi adalah bagian dari pejabat yang memiliki kemampuan olahraga golf.

"Dia bagian dari main golf itu. Istilah geng itu saya saja yang pakai," ujar Ahok.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, kecewa atas pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sebelumnya, Ahok mengatakan, pada era kepemimpinan gubernur terdahulu, seorang pejabat akan sulit naik jabatan jika dia bukan bagian dari geng golf dan tidak bisa bermain golf.

(Baca: Ahok Ungkap Adanya Geng Golf Pejabat DKI yang Diikuti Wali Kota Rustam Effendi)

"Saya kecewa. Masa iya sih di lapangan golf terus menentukan karier orang?" ujar Sutiyoso saat ditemui di Istana, Jakarta, Selasa (26/4/2016).

(Baca: Sutiyoso Kecewa Ahok Sebut Golf Tentukan Karier Pejabat DKI)

Sutiyoso tidak menampik bahwa anak buahnya di Pemprov DKI dulu sering bergabung saat dirinya bermain golf. Namun, ia menganggap aktivitas itu bukanlah demi mengejar suatu jabatan tertentu.

"Kalau saya, golf itu karena ingin dekat dengan anak buah. Yang biasa main tenis, saya ajak main tenis. Yang biasa main voli, saya ajak main voli. Itu kan semata-mata pendekatan gaya kepemimpinan. Itu kan olahraga," ujar Kepala BIN itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com