Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terpilih Jadi Ketum Golkar, Idrus Ingin Kunjungi 34 Provinsi dalam 3 Bulan

Kompas.com - 15/04/2016, 15:53 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengaku belum maksimal dalam melakukan kunjungan-kunjungan ke daerah dalam rangka menyosialisasikan dirinya sebagai salah satu calon ketua umum Partai Golkar.

Sebab, sebagai sekjen partai, dia masih disibukkan dengan kegiatan-kegiatan partai. Hingga kini, tak lebih dari 13 provinsi yang telah disambanginya.

"Dari 34 provinsi, saya baru mengunjungi sekitar 13 provinsi saja," kata Idrus dalam sebuah acara diskusi di Jenggala Center, Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Namun, jika nanti terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar, Idrus berniat akan menyambangi 34 provinsi dalam tiga bulan.

(Baca: Munaslub Partai Golkar Diundur)

"Dalam jangka waktu maksimal tiga bulan, kalau perlu dua bulan," imbuh dia.

Dalam kunjungan tersebut, ia merencanakan akan melakukan tiga hal. Pertama, melakukan pertemuan dengan jajaran Partai Golkar di tingkat provinsi dan kota.

Idrus menuturkan, dalam konsep yang dimilikinya, kader-kader Partai Golkar di daerah juga merupakan subyek gerakan kebangkitan partai.

"Saya harus positif, mereka adalah kader pilihan. Di situ hanya satu jam (briefing). Tidak usah lama-lama," kata dia.

(Baca: Muncul Usulan Setoran hingga Rp 20 Miliar bagi Calon Ketum Golkar)

Selanjutnya, ia juga akan melakukan dialog terbuka dengan elemen masyarakat. Menurut dia, seorang ketua umum partai politik harus mendekatkan diri dengan masyarakat, bukan menghindar.

Sementara itu, hal ketiga adalah berdiskusi dengan media-media massa di daerah. Mengumpulkan pemimpin redaksi bersama para wartawannya untuk berbagi informasi dan pengetahuan.

"Justru kalau orang menghindar dari wartawan, itu enggak layak jadi pimpinan partai," ucap Idrus.

Kompas TV Munaslub Golkar Akan Berlangsung di Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com