Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bela Negara Akan Dimasukkan ke Materi Penerimaan Mahasiswa Baru

Kompas.com - 12/04/2016, 20:46 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menegaskan tak akan ada lagi sistem ospek di pendidikan tinggi.

Ada pun jika ada program sejenis ospek, maka berada di bawah kendali dosen fakultas.

Tak hanya memastikan ospek tak lagi ada, Nasir juga menuturkan bahwa Wawasan Bangsa dan Bela Negara akan menjadi materi yang juga diberikan pada Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Wawasan bangsa dan bela negara, dimasukkan dalam materi Penerimaan Mahasiswa Baru," ujar Nasir usai acara final Musabaqoh Kitab Kuning di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2016).

Lebih lanjut Nasir juga berkomentar soal pengawasan dalam Penerimaan Mahasiswa Baru agar tak terjadi kecurangan. Menurut Nasir, akan ada tim khusus yang mengawasinya.

Untuk SNMPTN dan SBMPTN, kata Nasir, pengawasan akan dilakukan melalui forum majelis rektor Perguruan Tinggi Negeri. Forum itulah yang nantinya akan memberikan laporan.

Ada pun jika ditemukan ada pelanggaran, maka akan dikelompokkan terlebih dahulu.

"Kalau pelanggaran pada seleksi penerimaan asa kecurangan, nanti bisa dikeluarkan. Atau menyangkut PNS, kita berikan sanksi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ucap Nasir.

Berikutnya, akan dilihat bentuk pelanggarannya. Umumnya, lanjut dia, pelanggaran dilakukan pada saat ujian berlangsung. Maka soal yang diberikan harus berbeda antara satu tempat dengan tempat lain.

"Tujuannya saling mengontrol. Supaya mereka menghindari cheating, contek-mencontek," ujarnya.

Kompas TV Latihan Bela Negara, 17 Pelajar Pingsan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com