Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Demokrat Berduka atas Wafat Gubernur Kepri

Kompas.com - 08/04/2016, 20:53 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat menyampaikan duka cita atas wafatnya Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani pada usia 74 tahun, Jumat (8/4/2016) sore di Jakarta.

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Bapak M Sani, Gubernur Kepri. Semoga almarhum diterima di sisi Allah sesuai amal dan ibadahnya. Dan kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga tabah menerima cobaan ini," kata Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat malam. Saat ini, SBY tengah berada di Sidney, Australia.

(Baca Gubernur Kepri Meninggal Dunia Usai Rapat di Istana Negara)

Sekjen Partai Demokrat Hinca IP Pandjaitan menyampaikan bahwa Sani merupakan tokoh yang disegani.

"Kami sangat kehilangan beliau. Beliau disebut masyarakat Kepri sebagai Bapak Pembangunan," kata Hinca yang melayat almarhum di RS Abdi Waluyo.

Malam ini jenazah Sani akan disemayamkan di rumah duka, Jalan Cempedak, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Jenazah akan dimakamkan pada Sabtu (9/4/2016) di Taman Makam Pahlawan Tanjung Pinang.

(Baca Jenazah Gubernur Kepri akan Diterbangkan Malam Ini ke Tanjung Pinang)

Sani lahir di Parit Mangkil, Sungai Ungar, Kundur, Karimun, Kepulauan Riau, pada 11 Mei 1942.

Berdasarkan keterangan pers Demokrat, Sani merupakan salah satu tokoh dan kader utama partai tersebut. Birokrat alumni Akademi Pemerintah Dalam Negeri Provinsi Riau itu meniti karier mulai dari staf di kantor Camat Bintan Timur.

Semasa hidup, Sani pernah menjabat Wali Kota Administratif Tanjung Pinang, Bupati Karimun, dan Wakil Gubernur Kepri.

Ia terpilih sebagai Gubernur Kepri periode 2010-2015 dan terpilih kembali saat Pilkada 2015 saat diusung bersama wakilnya, Nurdin Basirun, oleh Partai Demokrat, Nasdem, PPP, PKB, dan Gerindra. Almarhum meninggalkan seorang istri, Aisyah Sani, dan tiga orang anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com