Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Kelompok Teroris Dulu dan Sekarang Menurut Nasir Abbas

Kompas.com - 01/03/2016, 18:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan anggota Jamaah Islamiyah Nasir Abbas menyebutkan, kelompok teroris dahulu memiliki perbedaan karakter dengan kelompok teroris pada masa kini.

"Dulu bisa dikatakan well trained, serta well organized. Sekarang well trained, tapi unwell organized," ujar Nasir saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (1/3/2016).

Kelompok teroris pada era Bom Bali I dan II, menurut Nasir, tersentralisasi pada satu sosok. Sosok itu adalah Noordin M Top.

Garis komando antara Noordin dan anak buahnya begitu tegas dan jelas.

"Dia mengajak kelompok lain, tetapi masih di bawah dia. Sangat well organized," ujar Nasir.

Sementara itu, kelompok teroris saat ini terbilang tidak memiliki sosok yang berada tegas di garis komando.

Garis antara atasan dan bawahan samar-samar, menyebar, bahkan boleh dibilang terputus.

Namun, diakui Nasir, soal militansi, tidak beda jauh antara kelompok teroris dahulu dan saat ini.

Perbedaan itu berimbas pada kualitas aksi para teroris. Serangan teror kelompok dahulu terbilang besar, ampuh, dan menuai banyak korban.

"Sementara kalau sekarang karena bukan dari orang yang punya kemampuan organisasi baik mengakibatkan persiapannya tidak bagus, langkah-langkahnya kurang bagus, dan hasilnya tidak seperti yang mereka harapkan," ujar Nasir.

Meski demikian, Nasir mengakui, kelompok teroris saat ini merancang serangan dengan berbagai variasi. Serangan itu bukan melulu dengan bom atau senjata api.

"Susah untuk dikatakan lebih berbahaya yang dulu atau sekarang. Yang jelas, sekarang ini lebih banyak macamnya, lebih variasi aksinya," ujar Nasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com