Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jadi Ketua "Steering Committee", Nurdin Halid Diminta Netral

Kompas.com - 29/02/2016, 18:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Munas Ancol, Zainuddin Amali, tidak mempersalahkan penunjukan Nurdin Halid sebagai Ketua Steering Committee Musyawarah Nasional Partai Golkar.

Hal yang terpenting, dia meminta Nurdin Halid untuk tidak memihak kepada salah satu bakal calon.

Amali menyampaikan hal tersebut menanggapi kedekatan Nurdin dengan salah satu bakal calon ketua umum Partai Golkar, Idrus Marham.

"Kalau jadi SC saya kira harus netral. Beliau harus tahu itu," kata Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/2/2016).

Amali mengakui sejumlah kader Golkar memang merasa keberatan atas penunjukan Nurdin sebagai Ketua SC.

Sejumlah kader khawatir Munas tidak demokratis di Bali yang akhirnya membuat Golkar mengalami dualisme kepemimpinan terulang. Nurdin Halid juga menjadi Ketua SC di Munas Bali.

"Tapi kan suasana di Bali itu dengan apa yang akan kami lakukan ke depan kan jauh berbeda," ucap Amali.

"Saya melihat dalam perkembangan terakhir ini, Pak Nurdin lebih akomodatif lah terhadap pikiran-pikiran yang dimunculkan olh para pengurus Jadi, jangan direaksi terlalu berlebihan," kata dia.

Keputusan menunjuk Nurdin Halid sebagai Ketua SC Munas diambil dalam rapat harian DPP Golkar pada Selasa (23/2/2016) lalu.

Dalam rapat itu juga diputuskan Theo L Sambuaga ditunjuk sebagai ketua panitia penyelenggara Munas, sementara Amali menjadi ketua Organizing Committee. Namun, keputusan rapat harian tersebut masih akan dibawa dalam rapat pleno DPP Golkar pada Rabu (2/3/2016) mendatang. Kendati demikian, Amali meyakini apa yang sudah diputuskan dalam rapat harian tidak akan banyak berubah. "Pengalaman selama ini kecil sekali kemungkinan untuk berubah," ucapnya. Terpisah, tim sukses bakal calon ketua umum Partai Golkar Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, mempertanyakan penunjukan Nurdin Halid sebagai Ketua Steering Committee Musyawarah Nasional Partai Golkar.  Ia menyoroti netralitas Nurdin yang selama ini dikenal dekat dengan salah satu bakal calon ketua umum, Idrus Marham. "Kita sih oke-oke aja. Tapi Pak Nurdin kan timses Idrus," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/2/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com