Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Marham: Politik Hari Ini Hanya untuk Mengincar Jabatan, Tanpa Ideologi

Kompas.com - 25/02/2016, 20:04 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Arena percaturan politik hari ini banyak diisi oleh orang-orang yang hanya sekedar mencari tiket agar bisa menjadi pejabat publik.

Pendapat tersebut dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham di sela-sela diskusi bertajuk 'Pembangunan Politik dan Sistem Kepartaian Indonesia' di Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016).

"Politik hari ini hanya sekedar tiket politik. Tidak lagi pernah bicara tentang ideologi, apalagi bicara tentang basis konseptual," ujar Idrus Marham.

Menurutnya, saat ini masih banyak orang yang bergabung dengan partai politik hanya untuk mengincar jabatan anggota dewan atau pejabat di Pemerintahan. Itu sebabnya banyak orang yang terpilih sebagai anggota dewan adalah orang-orang yang punya uang dan populer.

(Baca: Jelang Munas, Idrus Marham Nyatakan Maju sebagai Caketum Golkar)

"Apapun caranya dilakukan untuk mendapatkan tiket itu. Padahal yang punya uang dan populer tidak selamanya identik dengan kualitas," ungkapnya.

Lebih lanjut, Idrus menegaskan jangan sampai pemilihan calon ketua umum Golkar pada April nanti hanya untuk meraih tiket menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Menjadi ketua umum harus memiliki konsep dan komitmen agar mampu menguatkan Golkar secara kelembagaan. Hal tersebut hanya bisa dijamin jika setiap kader memiliki ideologi dan tidak sekadar ikut-ikutan berpolitik.

Konsep dan komitmen itu penting dimiliki karena ke depannya ketua umum terpilih harus membenahi berbagai macam persoalan di dalan tubuh Partai Golkar, seperti soal kaderisasi, soliditas partai, demokrasi internal dan inovasi.

(Baca: Munas Golkar Kemungkinan Digelar pada Bulan April di Jakarta)

"Itulah wajah parpol saat ini. Tidak hanya Golkar, juga partai-partai lain. Kaderisasi, soliditas, demokrasi dan inovasi tidak terwujud," kata Idrus.

Sementara itu, di tingkatan akar rumput, masih banyak orang mempertanyakan manfaat parpol bagi rakyat Indonesia. Skeptisisme ini muncul lantaran banyak elit melakukan praktik transaksi politik. Hanya berjanji tapi tidak ditepati.

Idrus berharap, Ketua Umum Partai Golkar yang akan dipilih pada bulan April 2016 nanti mampu membenahi segala persoalan yang mendera partai berlambang pohon beringin itu. Ia menginginkan Golkar kembali memiliki basis intelektual dengan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapapun untuk memimpin.

"Banyak orang pintar tapi tidak punya kesempatan dan peluang karena sistem partai kita tidak mengakomodir itu. Jangan sampai partai diisi oleh orang yang hanya menginginkan banyak jabatan," ujarnya.

Kompas TV Golkar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com