Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentakan Ivan Haz Sebelum Pukul PRT Berbunyi "Saya Ini Anggota DPR, Anak Hamzah Haz!"

Kompas.com - 25/02/2016, 16:30 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Maman Imanulhaq, membenarkan bahwa tindakan penganiayaan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ivan Haz, terhadap pembantu rumah tangganya terekam melalui kamera CCTV.

Rekaman itu sudah dilihat oleh MKD saat mendatangi apartemen anak dari mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz, itu.

Rekaman CCTV menunjukkan aksi sebelum penganiayaan. Saat itu, pembantu Ivan berusaha melarikan diri. Ivan juga tertangkap kamera membentak pembantunya untuk menunjukkan superioritas dengan kedudukannya saat ini.

"Kamu tahu enggak siapa saya? Saya ini anggota DPR. Saya ini anaknya Hamzah Haz," kata Maman menirukan kata-kata Ivan kepada pembantunya, Kamis (25/2/2016).

(Baca: Sering Bolos, Ivan Haz Disebut Hanya Masuk Saat Pelantikan)

Setelah mendapatkan rekaman CCTV itu, Maman yakin, Ivan Haz tidak akan bisa berkelit dari dugaan pelanggaran etika anggota Dewan. Saat ini, MKD juga telah membentuk panel untuk mengusut kasus Ivan Haz.

"Kami di MKD sudah melihat bahwa tidak ada celah untuk Ivan bertahan di DPR karena kasus kekerasan terhadap PRT itu zero tolerance. Lalu, panel akan sulit cari keputusan lain, kecuali Ivan itu dipecat dari DPR," imbuh Maman.

Tindakan kekerasan yang dilakukan Ivan Haz juga dinilai telah mencoreng institusi DPR, apalagi Ivan juga jarang hadir di DPR.

(Baca: Terjaring Operasi Narkoba, Ivan Haz Terancam Dipecat dari DPR)

"Saya rasa kasus Ivan ini bikin wajah DPR semakin suram karena jarang masuk, lakukan kekerasan dengan arogan," ucap Maman.

Selain terancam mendapat sanksi dari MKD, Ivan Haz juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap pembantunya oleh Polda Metro Jaya. Kemarin, Ivan seharusnya dipanggil sebagai tersangka. Namun, dia tidak hadir.

Belakangan, Ivan diketahui terlibat pula dalam jaringan narkoba pada penggerebekan yang dilakukan oleh Polisi Militer TNI dan kepolisian di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com