"Itu kuncinya. Polri-nya cepat masuk. TNI back up di belakang. Detik, menit, sudah sampai di lokasi," ujar Jokowi di Kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (29/1/2016).
Pada aksi teror di kawasan Sarinah, polisi turun pertama kali untuk menanganinya. Dua polisi terlibat baku tembak dengan teroris, yakni AKBP Untung Sangaji dan Ipda Tamat Suryani.
Keduanya mendapat penghargaan dari pimpinan Polri. Pascaaksi teror itu, Densus 88 Antiteror Polri melakukan serangkaian penangkapan.
Belakangan, Densus menetapkan 18 orang sebagai tersangka dengan rincian 6 tersangka terkait bom Sarinah dan 12 tersangka terkait kepemilikan senjata.
Jokowi berharap pola seperti ini juga diterapkan TNI dan Polri di sektor yang lain. Misalnya, gangguan keamanan dan bencana alam.
Cepat atasi kebakaran hutan
Khusus soal bencana alam, Jokowi mencontohkan kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia yang terjadi setiap tahun.
"Sigap dan cepat dalam bergerak setiap ada bencana. Karena yang punya kesiapan untuk digerakkan adalah TNI-Polri. Tekanan saya, ada di kebakaran hutan dan lahan gambut, harus cepat diselesaikan," ujar Jokowi.
Jokowi meminta Pimpinan TNI dan Polri lebih sering turun ke lapangan, tak hanya memberi instruksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.