Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antasari Azhar: Meski di Mata Publik Saya Terhina, di Mata Allah Saya Mulia

Kompas.com - 18/01/2016, 08:47 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengaku ikhlas menjalani hari demi hari di dalam sel penjara.

Namun, keyakinan dan kegigihannya untuk mengungkap sebuah kebenaran terus dilakukan untuk membersihkan namanya dari label otak pembunuhan berencana terhadap pengusaha Nasrudin Zulkarnen.

Upaya praperadilan, banding, kasasi, hingga peninjauan kembali telah dilakukanya meski selalu menemui kegagalan.

Selama proses itu, tujuh tahun sudah Antasari menjalani masa hukumannya dari vonis 18 tahun penjara.

Sekarang, dia sedang menjalani proses asimiliasi jelang pembebasan bersyarat pada November 2016.

Apa kabar Antasari Azhar kini?

Dalam sebuah wawancara dalam program "Aiman" yang tayang di Kompas TV, Sabtu (16/1/2016) lalu, Antasari bercerita soal kesehariannya menjalani asimilasi di kantor notariat hingga soal kasus yang membuatnya dijebloskan ke dalam bui.

Antasari mengungkapkan selama mendekam di dalam penjara, dirinya terus berupaya membuktikan dia tidak bersalah.

Tiga buku sudah dia tulis untuk mengunkap tabir kejanggalan kasusnya. Buku-buku itu juga yang kelak dijadikan Antasari untuk menjelasakan kepada anak dan cucunya.

Deytri Aritonang/KOMPAS.com Mantan Ketua KPK Antasari Azhar
"Sekarang saya sedang garap buku keempat. Harapannya, saat mereka dewasa, bisa membaca itu, apa betul kakeknya adalah perencana pembunuhan. Buku itu pengantar yang baik dalam memahami sejarah," ucap Antasari.

Antasari juga sedang menggugat UU Permohonan Grasi ke Mahkamah Konstitusi. Dia berharap apabila dikabulkan, Presiden Jokowi mau membebaskannya dari segala vonis hakim.

"Siapa bilang saya tidak melawan? Saya melawan, dengan instrumen hukum. Saya praperadilan, banding, kasasi, PK, hingga sekarang saya ajukan grasi," imbuh mantan jaksa ini.

Ada di dalam penjara dengan kebebasan yang dibatasi telah membuat Antasari banyak merenung.

Dia menyadari dia adalah korban dari sebuah rekayasa yang dilakukan sekelompok orang.

Berada di masa jaya dengan memimpin KPK telah menjadikannya kini sebagai narapidana. Tetapi, Antasari menyadari itulah resiko yang harus ia jalani.

"Waktu itu saya pikir, apa sanggup saya jalani ini? Kondisi saya yang sedang meniti karir langsung dianjlokkan di bawah sekali. Keikhlasan lah yang buat saya kuat. Kalau saya dendam, marah, sakit saya," ucap Antasari.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com