Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Minta Generasi Muda Bekerja Lebih Baik Dibanding Negara Tetangga

Kompas.com - 13/01/2016, 10:38 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi pembicara dalam Dies Natalis ke-18 Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (13/1/2016).

Dalam pidatonya, Kalla berpesan agar generasi muda tidak hanya mengandalkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengembangkan inovasi dalam menghadapi persaingan global.

"Dengan negara tetangga kita bekerja sama, tapi kita harus bekerja lebih baik, karena akan ada suatu persaingan. Hanya yang punya inovasi dan teknologi yang bisa bersaing," ujar Kalla di Auditorium Nurcholis Madjid, Universitas Paramadina.

Kalla mengatakan, Indonesia sebenarnya memiliki keunggulan dalam bidang sumber daya alam dibanding negara-negara lain.

Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negara pengekspor komoditas dan memiliki kemampuan industri yang besar. Ditambah lagi pasar yang luas karena jumlah penduduk yang besar.

Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, tantangan di bidang perekonomian yang melanda sebagian besar negara-negara maju dan berkembang ikut berpengaruh bagi Indonesia.

Pada akhirnya, Indonesia harus bisa mengandalkan kemampuan sendiri untuk mengatasi persoalan tersebut.

Kalla mengatakan, satu-satunya cara untuk mengatasi hal tersebut dengan lebih cepat adalah dengan memperbaiki kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun, dalam memasuki masyarakat ekonomi Asean (MEA), tidak cukup hanya ilmu pengetahuan, tetapi juga inovasi.

"Semua itu bisa apabila kita punya daya saing kuat, menciptakan sesuatu yang lebih baik, cepat, mudah dengan inovasi. Kita harapkan universitas sebagai pendorong, sebagai tenaga positif bagi generasi muda," kata Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com